SIDOARJO|DutaIndonesia.com – Menceritakan kesuksesan dan kebaikan para pendahulu merupakan salah satu cara menanamkan rasa bangga dan percaya diri pada generasi muda.
Seperti halnya mengajarkan pengetahun tentang sejarah Kerajaan Kahuripan yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Jenggala yang dikemudian hari wilayah itu dikenal dengan nama Kabupaten Sidoarjo.
Pengetahuan ini menurut Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) penting disampaikan kepada anak-anak sejak dibangku Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) agar mereka nantinya dapat mengambil pelajaran dari nilai-nilai kebaikan dan kesuksesan dari para pendahulunya.
Menurut Bupati Gus Muhdlor Sejarah Sidoarjo tidak kalah dengan daerah – daerah lain. Oleh karenanya kita harus bangga menjadi warga Sidoarjo. Di wilayah ini pernah berdiri Kerajaan Jenggala.
Selain itu kata Gus Muhdlor memberikan pengetahuan sejarah dapat menumbuhkan rasa memiliki dan rasa bangga terhadap daerah asalnya.
“Jangan sampai orang Sidoarjo tidak mengetahui tentang sejarah Sidoarjo sendiri,” kata Gus Muhdlor saat memberikan materi pada acara Pengembangan Keprofesian Berkalanjutan Kelompok Kerja Guru Gugus 1,2 dan 3 se Kecamatan Sukodono.
Peninggalan Sungai
Sebelum adanya kerajaan Jenggala, pada abad ke- 9 tahun 1009 Masehi berdiri Kerajaan Kahuripan yang dipimpin Raja bernama Airlangga. Banyak peninggalan Airlangga yang ada di wilayah Sidoarjo.
Salah satunya adalah Sungai, hingga kini sungai-sungai itu masih bisa dimanfaatkan masyarakat. Jumlah sungai yang dibuat raja yang bergelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa totalnya ada 23 sungai. Sungai – sungai itu fungsinya untuk mengalirkan air ke lahan pertanian, karena saat itu daerah ini dikenal subur dan penduduknya makmur.
“Sekarang sungai – sungai itu banyak yang tidak terawat, dipenuhi sampah. Padahal tidak ikut membuat tinggal menjaga saja rasanya berat. Nah ini pentingnya kita mengetahui sejarah. Oleh sebab itu siswa mulai SD/MI harus mendapatkan pengetahun tentang sejarah Sidoarjo,” terangnya.
Gus Muhdlor juga mendorong kepada para guru agar meningkatkan kapasitas dan pengetahuannya. Perkembangan yang dinamis dan serba cepat menuntut seorang pendidik untuk mengembangkan wawasannya.
Ia mengingatkan di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini salah tugas penting dari seorang Guru adalah memperkuat karakter anak didik dengan mengajarkan pengetahuan sejarah.
Bupati Sidoarjo yang juga memiliki pengalaman dalam pengembangan pendidikan di Pesantren Progresif Bumi Sholawat Desa Lebo itu berpesan agar para Guru SD mulai sekarang bisa merencanakan pembalajaran sejarah tentang asal usul Sidoarjo.
“Untuk menjadi orang sukses kita harus memiliki panutan (contoh). Termasuk mencontoh kesuksesan para pendahulu,” pungkasnya. (ir/win)