SURABAYA| DutaIndonesia.com – Wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) darurat banjir. Paling parah, banjir “menenggelamkan” Kota Bekasi, Jawa Barat, dan merendam sebagian wilayah Jakarta. Selain merendam ribuan rumah warga dengan ketinggian 3 hingga 8 meter, banjir membuat lantai dasar Mega Bekasi Hypermall terendam air pada Selasa (3/4/2025). Para pengunjung mall berlarian dan pedagang mencoba menyelamatkan barang dagangan mereka. Bukan hanya itu, pada hari yang sama banjir juga masuk mall Pasar Cipulir, Jakarta Selatan.
Bencana ini bisa menjadi pelajaran bagi daerah lain, termasuk Jawa Timur (Jatim). Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Namun, intensitas hujan diperkirakan menurun.
Prakirawan BMKG Stasiun Juanda, Bhilda Maulida, Rabu (5/3/2025), membenarkan dalam sepekan ke depan masih ada potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah Jatim. Untuk itu BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
“Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 – 3 jam ke depan yang selalu kami bagikan melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam (031) 8668989 dan WhatsApp: 0895800300011,” kata Bhilda Maulida.
Sebelumnya Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan puncak cuaca ekstrem yang menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi kembali akan meningkat pada 11 Maret 2025. “Kemungkinan akan kembali menjadi ekstrem lagi sekitar tanggal 10-11 Maret 2025. Kami memohon untuk terus mengupdate perkembangan informasi cuaca,” ujar Dwikorita dalam rapat koordinasi dengan Menko PMK, BNPB, Basarnas, dan BPBD dari sejumlah wilayah, Selasa (4/3/2025).
Banjir akibat cuaca ekstrem itu melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga membuat wilayah itu lumpuh. Banjir akibat limpahan air di wilayah hulu Kali Bekasi. BPBD mencatat banjir Bekasi tersebar di 20 titik delapan wilayah dari 12 kecamatan usai diguyur hujan deras sejak Senin (3/3/2025) malam.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, mengatakan, banjir terparah berada di Kecamatan Jatiasih, tepatnya di Perumahan Pondok Gede Permai. Ketinggian air mencapai delapan meter dengan arus yang deras.
“Sekarang menurut data, ada 8 kecamatan terdampak yang sangat berat di Bekasi. Mulai dari Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Jati Asih, Pondok Gede, Bantargebang, Rawalumbu dan terakhir Bekasi Barat. Paling tinggi di Pondok Gede Permai di Jatiasih, itu mencapai 7 meter, bahkan ada yang 8 meter, karena memang kondisnya luar biasa, airnya sangat tinggi dan deras,” papar Harris.
Kondisi banjir dengan arus deras membuat Tim SAR gabungan kesulitan mengevakuasi warga. “Agak menyulitkan bagi teman-teman TNI Polri yang membantu pengungsian terhadap orang-orang yang ada di rumah terdampak banjir,” ujarnya.
Rumah warga banyak yang tenggelam. Arif (66), warga perumahan Pondok Mitra Lestari, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, harus bertahan di lantai dua rumah bersama istrinya. Sekitar pukul 10.30 WIB, Selasa (4/3), ketika dihubungi, Arif mengatakan air masih merendam lantai satu rumahnya. Barang-barang seperti televisi, kulkas, dan motor terendam. “Semua, habis semua,” kata Arif.
Arif mengatakan air mulai meninggi terhitung setelah waktu Sahur. Ia menambahkan semalam sebelumnya hujan turun sekitar pukul 19.30 malam dan berlangsung hingga Subuh. “Sampai kita sahur itu masih jam tiga masih hujan,” kata Arif. Meski begitu belum terjadi banjir di rumahnya. Air baru mulai masuk ke sekitar perumahannya, menurut Arif karena sebuah tanggul yang terletak sekitar 400 meter dari rumahnya jebol. (gas/bbcni)