JAKARTA| DutaIndonesia.com – Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, bercerita tentang nasihat presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Prabowo mengisahkan hikmah nasihat Gus Dur dan juga nasihat seorang Kiai di Jawa Tengah yang disebut waskita alias memiliki ilmu spiritual yang tinggi.
Nasihat itu akhirnya mewarnai jalan hidupnya sebagai pengusaha dan kemudian menjadi politisi. Kini calon presiden.
Prabowo mengatakan bahwa keputusannya terjun ke dunia politik sebenarnya tak terlepas dari nasihat Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Dulu saya agak dekat sama Gus Dur. Gus Dur itu, orang mau percaya atau tidak percaya, kadang-kadang punya sesuatu, bisa melihat jauh ke depan,” kata Prabowo dalam acara Mukernas III MUI, Sabtu (2/12/2023).
Dikutip dari detikcom, Prabowo mengaku saat itu dia sering dipanggil oleh Gus Dur saat Beliau masih menjabat sebagai presiden. Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI pada periode Oktober 1999 hingga Juli 2001.
Prabowo kemudian menceritakan momen dirinya mendapat nasihat Gus Dur setelah dicopot dari jabatan Pangkostrad. Kala itu Prabowo banyak menghadapi tuduhan dan fitnah.
Prabowo mengatakan Gus Dur memberinya saran untuk menemui seorang kiai di Jawa Tengah.
“Jadi waktu itu usia saya masih relatif muda, masih fit. Saya sebetulnya berharap dari Gus Dur karena dia Presiden dan Beliau tahu bahwa saya sebenarnya tidak salah, saya berharap kalau bisa Beliau rehabilitasi saya, mengembalikan saya sebagai seorang jenderal,” katanya.
“Beliau panggil saya. Habis itu, Beliau punya suatu teknik kalau beliau mau kasih tahu, Beliau suruh saya ke Jawa Tengah, ketemu suatu kiai yang Beliau anggap agak punya kelebihan-kelebihan kemampuan,” tambah Prabowo.
Prabowo melanjutkan, saat itu dia disarankan oleh kiai untuk menjadi pengusaha. Prabowo mengaku awalnya kecewa atas nasihat tersebut. Sebab dia ingin sekali merehabilitasi nama baiknya sebab semua tuduhan kepadanya tak terbukti.
“‘Prabowo kau menghadap kiai itu’. Saya menghadap kiai itu. Kemudian kiai itu mengatakan kepada saya ‘sudah Mas Bowo, sudah ndak usah mikir lagi kembali ke tentara. Mas Bowo kembali menjadi pengusaha saja’. Lemas aku, kecewa saya. Masih menggebu-gebu kan, pengin gagah kembali… Kan dalam arti dituduh ini-itu kan tidak terjadi,” katanya.
,
Setelah itu, Prabowo kembali menemui Gus Dur. Meski kecewa atas saran untuk tak menjadi tentara lagi, Prabowo mengaku mendapatkan hikmah tersendiri dari nasihat sang kiai dan Gus Dur yang sejatinya juga seorang kiai.
“Sudah setelah itu saya kembali ketemu Gus Dur. Gus Dur kayanya sudah tahu. ‘Gimana? Gimana Mas Bowo?’. ‘Katanya disuruh jadi pengusaha, Gus’. ‘Ya sudah, kamu pengusaha saja’,” kata Prabowo menirukan percakapan dengan Gus Dur.
“Tapi ternyata, mungkin itu yang menyelamatkan saya. Akhirnya saya jadi pengusaha. Tuhan memberi kebaikan-kebaikan, memberi rezeki yang baik, yang halal. Akhirnya saya bisa bantu banyak orang,” tambahnya.
Setelah itu, Prabowo berpikiran untuk mengabdi kepada negara. Dia pun memutuskan terjun ke dunia politik.
“Dan begitu saya sudah agak lumayan, kembali lagi… Waduh ini gimana saya bisa kembali mengabdi dan berbakti kepada negara. Oke saya masuk politik. Di situlah saya mulai masuk politik,” kata pendiri Partai Gerindra ini. (det)