MAKKAH| DutaIndonesia.com- Ramah, hangat, sekaligus jenaka. Begitulah sosok Mbah Sayid, jamaah haji asal Kawedanan Kabupaten Magetan Jawa Timur. Separoh rambut du kepalanya yang memutih tenggelam dalam peci. Sesekali manggut-manggut, beliau mendengarkan penyuluhan bimbingan ibadah manasik haji.
Seperti dilaporkan Muhamad Saefullah, Tim Media Center Haji Kemenag RI untuk DutaIndonesia.com, siang itu, Selasa 28 Mei 2024, Mbah Sayid bersama ratusan jamaah haji dari embarkasi Surabaya-Asrama Haji Sukolilo (SUB) sedang berkumpul di musala Hotel Al Zhaer Plaza kawasan Misfalah Kota Makkah. Mereka dikumpulkan untuk mendengarkan bimbingan ibadah dan sosialisasi kesehatan jelang puncak haji di Armuzna pada 15 Juni 2024 nanti.
Ditemui setelah kegiatan, Mbah Sayid yang murah senyum itu menyambut dengan hangat. Saat ditanya berapa usianya oleh seorang Petugas Sektor PPIH di sana, spontan beliau menjawab sambil mengangkat telunjuk tangannya, “Usianya 76, Djarum…!” spontan orang-orang yang mendengar tertawa.
Kejenakaan Mbah Sayid tidak berhenti. Misalnya saat pensiunan guru olahraga di SMA 2 Magetan itu ditanya hafal atau tidak dengan bacaan talbiyah: Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaika Laa SyariikaLaka Labbaik…
Beliau sunggingkan senyum lantas meniru bacaan talbiyah tersebut namun tidak hafal.
“Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaika laka..,laka..,laka…,Syarlak,” petugas dan jamaah lain tampak gemas kemudian spontan langsung membimbingnya pelan-pelan sampai bacaannya benar.
Tak ada perasaan minder, Mbah Sayid terus mencoba mensahihkan talbiyahnya. Sambil menggenggam lengan petugas beliau memberi isyarat agar terus dibimbing agar bacaannya komplet. Ketika sudah benar, jamaah di kanan dan kiri berucap hamdalah.
Siang itu Mbah Sayid benar-benar membuat kebersamaan jamaah menjadi lebih indah. Persuaan jamaah dan petugas juga menunjukkan kegayengan sekaligus mengisyaratkan kegembiraan.
Dalam kesempatan berbincang dengan Kepala Daker Makkah Khalilurrahman, Mbah Sayid bersyukur bisa ke tanah suci. Sebagai jamaah haji lansia mendapat prioritas layanan dari PPIH. Meskipun begitu beliau mengaku masih sehat.
“(Pensiunan) guru penjas. Suka main voli. Aku iki masih sehat (Saya ini masih sehat),” katanya berceletuk, dengan logat medoknya yang lagi-lagi membuat orang di sekitarnya tertawa.
Beliau lantas membaca doa seperti diminta oleh Kiai Khalil, memohon kepada Allah agar petugas dan seluruh jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci ini diberikan keselamatan dan kesehatan seperti halnya Mbak Sayid.
Sementara itu, untuk update kedatangan jamaah haji Indonesia di Makkah berdasar Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), PPIH sudah memberangkatkan 127.573 jamaah yang tersebar di 329 kloter. Dari jumlah itu, 88.987 jamaah mendarat di Madinah (288 kloter) dan 38.586 jamaah mendarat di Makkah (100 kloter).
Untuk jemaah yang dirawat di rumah sakit totalnya ada 85 jemaah, mereka dirawat di Makkah (54) dan di Madinah (30), sementara 1 orang dirawat di Jeddah. Adapun untuk jemaah yang meninggal total sampai sekarang sebanyak 22 jamaah.
Berikut ini nama-nama jemaah meningggal:
1. Upan Supian Anas, Usia 71 (JKS-2)
2. Didi Rowandi, Usia 69 (JKS-3)
3. Yusman Irawan, Usia 64 (PLM-2)
4. Basirun Mangsuri Wirya Besari, Usia 68 (SOC-14)
5. Sarip Hari Kharun, Usia 68 (JKS-16)
6. Toton Fatoni, Usia 48 (JKG-9)
7. Imam Turmudi Abuyamin, Usia 71 (SUB-15)
8. San Muntani Mad Mirsad, Usia 84 (SOC-8)
9. Muslim Ismael, Usia 50 (PDG-1)
10. Retnnoyarni Syafei Adam, Usia 60 (PDG-9)
11. Enny Rodiyah Solichin, Usia 68 (JKG-2)
12. Sunarti Djoyo Kemis, Usia 67 (BTH-7)
13. Abdulloh Som Sijin, Usia 69 (JKG-20)
14. Sutarso Tasripin Kamsi, Usia 61 (SUB-3)
15. Popon Rohmawati, Usia 50 (JKS-27)
16. Sayuti Amir Hasan, Usia 65 (PLM-9)
17. Lissa Yoskar Kareel, Usia 86 (UPG-3)
18. Sibus Bin Kanenduasin, Usia 70 (BTH-10)
19. Zaini Idris Bin Shalihin, Usia 75 (BTH-7)
20. Nurasiah Ladalle, Usia 51 (UPG-16)
21. Achmad Sulah Mukti, Usia 77 (SOC-9)
22. Siti Samsiah Sarwan, Usia 63 (JKG-34). (Ful)