Ketua KPK Firli Bahuri “Sembunyi” di Mobil Usai Diperiksa, ICW Nilai Seperti Kebiasaan Koruptor

oleh
JAKARTA| DutaIndonesia.com – Ketua KPK Firli Bahuri sudah menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Bareskrim Polri terkait kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK kepada Syahrul Yasin Limpo (SYL). Firli diperiksa selama 4 jam di Bareskrim Polri pada Kamis (15/11/2023).  Usai memeriksa Firli, Polisi melakukan supervisi bersama KPK Jumat hari ini.
Firli sendiri usai diperiksa oleh pihak kepolisian, diketahui keluar meninggalkan Bareskrim Polri pada pukul 14.37 WIB.
Firli diketahui keluar melalui akses utama pejabat Polri di gedung Rupatama Mabes Polri. Gedung Rupatama memang tersambung dengan gedung Bareskrim Polri.
Firli terlihat keluar dengan mobil Hyundai hitam dengan nopol B-1917-TJQ. Mobil yang ditumpangi Firli terus melaju tak menghiraukan awak media yang terus memanggil dan mengejarnya untuk wawancara.
Tak sedikit pun kaca mobil dibuka. Namun dapat dilihat dari dalam Firli bersama ajudannya duduk di kursi bagian tengah mobil itu. Firli terlihat duduk ke bawah seperti bersembunyi. Seolah menghindari sorotan awak media, dia juga menutupi wajahnya dengan tas berwarna hitam. Firli terlihat mengenakan atasan batik bernuansa cokelat dengan bawahan berwarna hitam polos.
Usaha  menghindar dari kejaran wartawan hingga menutupi wajahnya usai diperiksa di Bareskrim Polri itu menuai kritik dari Indonesia Corruption Watch (ICW). ICW menilai tindakan Firli itu seperti kebiasaan para koruptor.
“Tindakan Firli Bahuri yang berusaha menghindari jurnalis dengan bersembunyi dan menutup wajahnya menggunakan tas setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri mengingatkan masyarakat pada kebiasaan para koruptor. Seperti yang sering tampak di KPK, koruptor yang mengenakan rompi oranye selalu mencari siasat untuk lari dari kejaran jurnalis,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangan kepada wartawan seperti dikutip dari detik.com, Jumat (16/11/2023).
Kurnia mengatakan sikap Firli yang terkesan menghindari wartawan usai diperiksa itu menimbulkan kecurigaan. Dugaan Firli terlibat dalam pemerasan kepada SYL pun makin menguat.
“Perasaan panik yang tampak dari tindakan Firli tersebut menimbulkan prasangka, bahkan mungkin menjurus pada keyakinan, di tengah masyarakat bahwa dirinya memang benar terlibat dalam perkara pemerasan dan pertemuan dengan pihak berperkara. Sebab, jika merasa benar, mengapa sampai ketakutan seperti itu?,” ujar Kurnia.
ICW juga mengkritik sikap Polda Metro Jaya yang terkesan lamban dalam menuntaskan perkara pemerasan kepada SYL. Kurnia menilai serangkaian bukti dan keterangan saksi yang telah dikantongi penyidik Polda Metro Jaya seharusnya cukup dalam menyelesaikan perkara tersebut.
“Semestinya tidak lagi sulit untuk menemukan tersangka di balik perkara ini,” imbuh Kurnia.
Lebih lanjut ICW juga mempertanyakan langkah Polda Metro Jaya dalam mengajukan superivisi kasus pemerasan SYL kepada KPK. ICW khawatir akan adanya konflik kepentingan dari supervisi tersebut.
“Tentu supervisi itu akan menuai problematika, terutama mengenai konflik kepentingan jika kemudian Firli dilibatkan dalam proses tersebut,” ucap Kurnia. (det/wis)
Keterangan Foto:
Usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Firli Bahuri langsung masuk mobilnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.