SURABAYA| DutaIndonesia.com – Adzan memiliki peran penting dalam syariat Islam. Sehingga orang yang adzan, yang mendengarkan, yang mengindahkan dengan bersegera sholat, akan mendapatkan pahala yang besar.
Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda. “Seorang muadzin akan diampuni dosanya sejauh jangkauan suaranya, dan setiap makhluk hidup maupun benda mati akan menjadi saksi baginya. Adapun orang yang mengikuti shalat jamaah akan dicatat baginya pahala 25 kali salat, dan akan dihapuskan baginya dosa-dosa yang terjadi antara salat tersebut dengan salat sebelumnya.”(HR. Abu Daud).
Hal ini ditegaskan oleh Prof DR KH Asep Saifuddin Chalim MA, pendiri dan pengasuh ponpes Amanatul Ummah pada para santrinya saat pengajian kitab kuning Rabu subuh (25 September 2024) di Siwalan Kerto, Wonocolo, Surabaya.
“Jadi anak-anak, bila kalian jadi muadzin, maka setiap kali adzan, dosamu akan diampuni Allah seluas jangkauan suara adzanmu. Demikian juga ketika malantunkan iqomat,” jelas Kiai Asep.
“Kalau diantara kalian punya suara yang keras dan merdu, tak ada salahnya sesering mungkin jadi muadzin pada setiap kesempatan,” anjur Kiai Asep.
Rasulullah juga membanggakan seorang muadzin. “Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim). Rasulullah juga pernah bersabda, “Barangsiapa yang menyerukan adzan selama 12 tahun karena ia pasti akan masuk surga, dan dicatat 60 kebaikan baginya untuk setiap adzan, dan 30 kebaikan untuk setiap iqamatnya.” (HR. Hakim).
PENDENGAR ADZAN
Sementara bagi masyarakat sekitar yang mendengarkan adzan, hendaknya secara khidmat mendengarkan dan menirukan kalimat-kalimat yang diucapkan muadzin.
Dalam hal ini Rasulullah bersabda, “Apabila kamu mendengar mu`adzin maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku, karena barang siapa bershalawat atasku satu kali, Allah akan bershalawat atasnya dengan sebab itu sepuluh kali.
Kemudian mintalah pada Allah untukku wasilah. Sungguh ia adalah tempat di surga yang tidak patut kecuali kepada seorang hamba di antara hamba-hamba Allah. Aku berharap bahwa hamba itu adalah aku. Barang siapa meminta untukku wasilah niscaya halal baginya syafaat.” (HR Muslim)
Setelah mengkhidmati kalimat adzan kemudian bershalawat kepada Rasulullah, maka halal baginya untuk mendapatkan syafaat Rasulullah.
BERDO’A
Setelah adzan selesai, Kiai Asep menganjurkan untuk berdo’a sambil menengadahkan tangan. Ada pun do’anya adalah sebagai berikut;
“Allahumma rabba hadzihi ad-da’wati at-taammati wash sholaatil qaa’imati aati muhammadan al-wasiilata wal fadhiilata wab’atshu maqaaman mahmuudan alladzi wa’adtah.”
Artinya: “Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan, berilah Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkan untuknya kedudukan terpuji yang Engkau janjikan.” (Dari Jabir bin Abdullah, HR Bukhari).
Setelah itu, tambahkan bacaan sholawat. Sholawatnya adalah sholawat Ibrahimi;
“Allahumma shalli ‘ala muhammadin wa ‘ala aali muhammadin, kamaa shallayta ‘ala ibraahiim wa ‘ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid, Allahumma baarik ‘ala muhammadin wa ‘ala aali muhammadin, kamaa baarakta ‘ala ibraahiim wa ‘ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid_”
Artinya: “Ya Allah, limpahkan shalawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan shalawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, berkahilah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.”
BERGEGAS SHALAT
Selanjutnya, sebagai seorang muslim yang taat, setelah mendengarkan adzan, berdo’a, maka segeralah berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah.
Sesampai di masjid, hendaklah berwudhu dengan tertib dan baik. Lalu mendirikan shalat berjamaah.
*“Seandainya semua orang tahu tentang keutamaan azan dan saf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan mengundi, niscaya mereka akan mengundinya.”* (HR Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437).
Dari Bara bin Azib, bahwasanya Nabi SAW bersabda, *”Sesungguhnya Allah menurunkan rahmat bagi orang-orang yang berada di shaf pertama, dan para malaikat pun memohonkan rahmat bagi mereka.”
Dijelaskan oleh Kiai Asep, hendaklah bergegas sholat hingga mendapatkan berdiri pada shaft pertama.(Moch. Nuruddin)