SURABAYA| DutaIndonesia.com –Sebagai seorang beriman, sebaiknya kita harus saling mendoakan, saling menolong, dan saling-saling kebaikan yang lain. Hal itu dikatakan Kiai Asep (Prof DR KH Asep Saifuddin Chalim MA, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah) pada para santriwan dan santriwatinya, saat Pengajian Subuh di Ponpes Amanatul Ummah, Senin, 20 Mei 2024.
Dijelaskan oleh Kiai Asep, bahwa doa orang yang beriman, doa orang yang diampuni dosanya, sangat mustajabah (dikabulkan).
Lebih jelasnya, Kiai Asep menyitir hadist yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi. “Ada lima doa yang mustajab, yaitu: 1. Doa orang yang dizalimi sampai ia tertolong 2. Doa orang yang berhaji sampai ia kembali 3. Doa orang yang berjihad sampai ia pulang 4. Doa orang yang sakit sampai ia sembuh 5. Doa seseorang kepada saudaranya tanpa diketahui (diam-diam).
Dan doa inilah yang paling cepat diijabah. Untuk doa nomor lima, sangatlah Istimewa.
“Karena doamu pada orang lain atau saudaramu dengan diam-diam tanpa diketahuinya adalah merupakan doa yang paling cepat dikabulkan dari doa-doa yang lainnya,” jelas Kiai Asep.
Kenapa demikian? Menurut Kiai Asep kepada para santrinya, “Karena ketika kalian mendoakan orang lain atau saudaramu, maka malaikat juga akan mendoakanmu dengan doa yang engkau panjatkan pada saudaramu tadi. Sehingga dikabulkanlah doa itu untukmu sendiri dan untuk saudaramu.”
Hikmahnya, menurut Kiai Asep, mari kita memperbanyak saling mendoakan antara sesama dengan diam-diam. Sebab doa kita pada orang lain merupakan doa paling cepat dikabulkan dari sekian doa-doa yang mustajab lainnya.
“Ketika kita mendoakan orang lain, maka malaikat akan mendoakanmu persis dengan doa yang kalian panjatkan pada saudaramu itu,” katanya.
Dalam hadis dijelaskan (red): Setiap kali seseorang mendoakan saudaranya, maka malaikat yang diwakilkan padanya berkata aaamin dan bagimu persis apa yang kau doakan pada saudaramu.” (HR Muslim).
Pada kesempatan tersebut, Kiai Asep juga berpesan pada para santrinya, agar tidak suka berbantah-bantahan, saling membenci apalagi saling mendendam. Perilaku buruk itu, akan menutup hati, menimbulkan hijab (pembatas), sehingga do’a-do’a kalian tidak akan mustajab.
Bila hatimu kotor, penuh kebencian dan dendam kesumat, maka malaikat mendengar do’amu, namun tidak akan memprosesnya.
Demikian juga dengan do’a-do’a orang yang tidak memiliki iman. Untuk membersihkan hati, Kiai Asep menganjurkan agar selalu berdzikir mengingat Allah.
“Santri Amanatul Ummah usahakan untuk selalu membawa tasbih, baik yang manual atau yang elektrik.” Pesan Kiai Asep mengakhiri pengajiannya. (Moch. Nuruddin)