SURABAYA| DutaIndonesia.com – Kualitas listrik di Jawa Timur semakin andal dan bersih, PT Easterntex memutuskan pemenuhan kebutuhan listrik kapasitas 15 Mega Watt (MW) yang sebelumnya menggunakan pembangkit sendiri beralih ke listrik PLN melalui program Progressive Captive Power Aquisition (PCPA).
Perjanjian ini sekaligus menambah jumlah pelanggan industri yang telah diakuisisi PLN pada tahun 2023 lalu sebanyak 5 pelanggan dengan total daya sebesar 93,8 MW. Sebelumnya, PLN telah menyepakati kerja sama pengalihan penggunaan listrik mandiri dengan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, PT Cheil Jedang, PT Petrokimia Gresik, PT Sasa Inti dan PT Adi Prima Sura.
Penandananganan dilakukan oleh Production Director PT Easterntex, Mr. Yoshiaki Kataoka bersama Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan, Agus Susanto yang disaksikan langsung oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo dan Vice President PAE Sektor Swa dan Bisnis Individu, Fauzi Arubussman pada Jumat (08/03).
Program akuisisi captive power ini bertujuan mengajak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listrik milik sendiri ke listrik yang disupply oleh PLN. Melalui program ini pelanggan tidak hanya berpeluang mereduksi cost production namun juga turut mengurangi emisi karbon karena listrik PLN yang menyuplai pelanggan berasal dari energy mix gabungan pembangkit EBT dan PLTU Coal-Fired dengan teknologi Ultra Super Critical yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
General Manager PLN UID Jatim, Agus Kuswardoyo menyambut positif kerja sama ini.
“Kerjasama ini dapat terjalin tidak hanya karena kesiapan pasokan listrik PLN masih sangat mampu tapi juga karena kualitas keandalan listrik PLN di Jawa Timur yang terbukti semakin andal dan semakin bersih sehingga mendapatkan kepercayaan pelanggan,” terang Agus.
Senada, Mr. Yoshiaki Kataoka selaku Production Director dari PT. Easterntex juga menyambut baik kerjasama dalam mendukung percepatan program NZE 2060.
“Alasan utama terjalinnya kerja sama adalah untuk mengurangi emisi dan permasalahan lingkungan. Saya mendoakan seluruh perusahaan yang menjalin kontrak turut berkembang dan berkontribusi dalam perkembangan negara Indonesia,” ucap Mr. Kataoka. (gas)