Laporan dari Hongkong: PMI Asal Blitar dan Bayinya Meninggal di Rumah Sakit Usai Operasi Persalinan

oleh
Nestry Oktaviani PMI asal Blitar di Hongkong
Nestry Oktaviani PMI asal Blitar meninggal dunia di Hongkong.

 

Satu lagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hongkong mengalami nasib memilukan. Nestry Oktaviani dan bayinya meninggal dunia setelah melahirkan di sebuah rumah sakit di negeri bekas koloni Inggris tersebut.

Oleh Gatot Susanto

SUASANA duka tidak hanya menyelimuti keluarga Nestry Oktaviani di Blitar, Jawa Timur, tapi juga para PMI di Hongkong lantaran kepergian temannya itu ke hadirat Illahi Rabbi untuk selama-lamanya. Nestry meninggal dunia karena pendarahan saat melahirkan pada Jumat pekan lalu.

“Iya, almarhumah dibawa ke rumah sakit oleh temannya bernama Bunda Fafa. Meninggal dunia karena pendarahan sehabis melahirkan. Almarhumah asal Blitar. Semoga diampuni dosa-dosanya dan diterima semua amal ibadahnya. Aamin,” kata Ketua PCI Muslimat Nahdlatul Ulama Hongkong-Macao Hj Siti Fatimah Angelia kepada DutaIndonesia.com, Rabu (2/10/2024).

Para PMI, khususnya anggota Muslimat NU Hongkong-Macao, kemudian menggelar acara pembacaan Surat Yasin dan Tahlil untuk mendoakan arwah Nestry dan bayinya, di sebuah taman di Pojok Jordan, Hongkong, dipimpin oleh Ustadz Anton selaku pimpinan Riyadul Jannah Korda Hongkong. Selain mendoakan almarhumah, para PMI yang menjadi jamaah acara Yasinan dan Tahlilan juga mengumpulkan dana untuk membantu keluarga Nestry. “Terkumpul dana 3.600 dolar Hongkong,” katanya.

Seperti acara sebelumnya, Yasinan dan Tahlilan di ruang terbuka pada malam hari itu menarik perhatian orang yang lalu lalang di sekitar lokasi. Pasalnya, jumlah PMI yang hadir dalam acara itu cukup banyak. Tampak para jamaah khusyuk berdoa untuk Nestry.

Di kalangan PMI, Nestry dikenal selalu tampil modis dan seksi. Padahal usianya sudah tidak muda lagi. Dan mungkin karena penampilannya itu dia banyak dikenal lelaki di Hongkong, termasuk pria dari negara lain. Nestry pun akhirnya terbujuk rayuan pria asing itu hingga menjalin “hubungan terlarang”. Dan hamil.

Nanik atau biasa disapa Bunda Fafa, PMI yang mengantar Nestry ke rumah sakit, saat dihubungi DutaIndonesia.com, Rabu (2/10/2024), mengatakan, bahwa Nestry di Hongkong tidak mempunyai suami,sementara di Indonesia dia sudah bercerai dengan empat anak. Tiga laki-laki dan satu perempuan.

“Anak pertama laki-laki sudah bekerja. Yang dua laki-laki masih sekolah STM (SMK) dan satu perempuan sekolah kelas 6 SD. Mereka diasuh neneknya di Blitar yang janda,” kata Bunda Fafa yang asal Surabaya.

Lalu siapa ayah dari bayi yang dikandung Nestry? “Kalau anak yang di kandungnya itu, saya dengar dari cerita Beliau, itu dia pacaran dengan orang Vietnam apa Thailand gitu, tapi pria itu gak bertanggung jawab. Jadi, Beliau merawat kandungannya sampai melahirkan, tapi meninggal dunia,” katanya.

Bunda Fafa, yang bernama asli Nanik, sudah sejak tahun 2016 bekerja di Hongkong. Sedang Nestry sudah 4 tahun lebih bekerja di negerinya aktor Jet Li dan Jacky Chan itu.

“Rencananya jenazah mau dipulangkan ke Indonesia. Sekarang masih proses administrasi, dokumen dan lainnya. Saya dengar kabarnya BMI juga menggalang dana untuk membantunya. Kita butuh dana cukup besar sekitar 50-60 ribu dolar Hongkong atau sekitar Rp 100 juta lebih untuk mengurusnya,” katanya.

Meninggal Saat Operasi

Nanik kemudian menjelaskan kronologi tragedi yang menimpa temannya itu. Pada hari Selasa malam pekan lalu Nestry makan nangka lalu Rabu pagi esok harinya merasa perutnya sakit dan keluar darah.

“Saya bilang, ayo kita ke rumah sakit. Dan dia jawab nanti jam 9 saya telepon Pappender dulu. Setelah jam 10 saya tanya lagi gimana Nestry, ayo ke rumah sakit. Tapi dia jawab gak usah Mbak Nik saya sudah minum obat yang dari rumah sakit, obat waktu dia pendarahan kata dia. Udah gak keluar lagi darahnya. Setelah hari Jumat pagi jam 7 dia bangun merasa perutnya mules, dan saya tanya apakah kamu mau melahirkan dan dia bilang kayaknya iya…” katanya.

Nanik pun kembali mengajak Nestry ke rumah sakit. Dia juga menghubungi pemilik shelter karena Nanik dan Nestry tinggal di shelter yang sama. Dia minta agar diteleponkan ambulans yang bisa membawa Nestry ke rumah sakit.

“Setelah ambulans datang dan 4 polisi, Nestry keluar darah segumpal tangan besarnya,langsung dibawa ke rumah sakit. Sampai rumah sakit dia ditangani dokter. Saya menunggu sampai jam 9, tapi kemudian perawat minta saya pulang sebab pasien tidak boleh ditunggu,” ujarnya.

Namun tak lama kemudian dia diminta datang ke RS lagi, tapi tetap saja pasien tidak bisa dijenguk. Kemudian pemilik shelter minta agar Nanik mencari nomor telepon keluarga di Blitar tapi yang bersangkutan tidak punya.
“Katanya kondisinya sudah bahaya. Malam hari jam 7 saya ditelepon pemilik shelter kalau Nestry meninggal dunia jam 6 saat operasi mengeluarkan ari-ari (plasenta) setelah dia melahirkan anaknya yang juga meninggal,” katanya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.