Lima Negara Pernah Tolak UAS, Mengapa?

oleh

JAKARTA|DutaIndonesia.com – Lima negara ternyata pernah menolak kedatangan Ustadz Abdul Shomad (UAS). Namun, tidak semua negara itu menolak UAS karena yang bersangkutan dituduh pendukung ekstremis dan segragasi serta terorisme.

Sebelum Singapura, UAS juga ditolak saat hendak masuk Hongkong. Penolakan terhadap Abdul Somad terjadi saat dia akan menghadiri undangan berdakwah di Hongkong. Menurut Abdul Somad, kejadian itu berlangsung saat dia bersama dua rekannya baru keluar dari pintu pesawat. Kala itu, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadangnya dan menarik secara terpisah.

“Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Di antara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab,” tulis Abdul Somad melalui fanspage facebooknya pada Minggu, (24/12/2017) silam.

Setelah itu, lanjut dia, petugas menanyakan terkait identitas. Pertanyaan tersebut dijawabnya sesuai dengan fakta sebenarnya. “Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya,” kata Abdul Somad.

Proses interogasi tersebut dilakukan sekitar 30 menitan. Setelah itu, petugas setempat menegaskan bahwa Hongkong tidak menerima kehadiran Abdul Somad. “Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta,” tulis Abdul Somad.

Atas ketidakhadirannya, ia meminta maaf kepada semua pihak yang mengundangnya. Dai alumni Kairo dan Maroko ini menyatakan ada hikmah di balik peristiwa tersebut. “Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan dakwah,” tulis dia.

Ustaz Abdul Somad juga pernah ditolak masuk ke Timor Leste saat ingin mengisi sebuah acara. “Dulu memang saya pernah tidak masuk ke Timor Leste, padahal sudah disusun acaranya, Tabligh Akbar. Begitu sampai di airport Timor Leste, tiba-tiba tak masuk. Kawan-kawan rombongan masuk,” kata Ustaz Abdul Somad dalam video di kanal YouTube Hai Guys Official, Selasa (17/5/2022).

Belakangan, diketahui bahwa alasan Ustaz Abdul Somad tak diizinkan masuk ke Timor Leste adalah karena dia dianggap sebagai teroris. “Saya tanyalah di situ, ada satu orang, orang imigrasi. Agak bisik-bisik, kenapa kalian tak kasih saya masuk? ‘Ada baru informasi pak, bapak teroris, informasinya baru satu jam lalu’,” kata Ustaz Abdul Somad menjelaskan.

“Jadi mereka, imigrasi Timor Leste itu dapat fax dari Jakarta, kalau kata orang imigrasi Timor Leste ini, ‘kami dapat kiriman bahwa bapak teroris, jadi bapak nggak bisa masuk’,” sambungnya.

Ustaz Abdul Somad menduga bahwa hal tersebut berkaitan dengan pilpres yang akan berlangsung di Indonesia saat itu. Dikhawatirkan kedatangan Ustaz Abdul Somad itu akan memberikan pengaruh terhadap suara para WNI yang ada di Timor Leste.

“Tapi waktu itu sebelum pilpres, 2018. Waktu itu mungkin ya maklum lah mungkin kedatangan saya dikhawatirkan mempengaruhi suara (pemilih) di Timor Leste. Kan waktu itu dua, yang satu pak Prabowo yang satu lagi incumbent,” kata Ustaz Abdul Somad.

Selain itu pada 2019, UAS ditolak masuk ke Belanda. Saat itu, UAS mau masuk ke Belanda via Swiss. Namun imigrasi Swiss tidak mengizinkannya masuk. Alasannya, karena paspor UAS tidak memiliki akses masuk ke negara itu. Petugas mendeportasi UAS via Thailand.

Jerman juga pernah menolak UAS. Menurut kabar yang beredar, UAS akan berada di Jerman dan tiba di Berlin pada 21 Oktober 2019. Kendati demikian Ustaz Somad ditolak masuk Jerman karena dianggap sering membuat pernyataan yang intoleran bahkan cenderung provokatif. Pembuat petisi merasa UAS memusuhi tidak hanya kepada sesama Muslim tapi juga kepada non-Muslim. Kelompok masyarakat Indonesia di Berlin, Jerman menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS). Penolakan itu diwujudkan dalam surat pernyataan dan petisi yang dibuat di laman change.org.

Surat pernyataan tersebut tersebar di grup Facebook PPI Berlin, mengatasnamakan anggota GWJ Berlin dan Kelompok Masyarakat Indonesia di Berlin. Mereka meminta Indonesische Weisheits- und Kulturzentrum (IWKZ) Masjid Indonesia Al-Falah untuk membatalkan acara yang didatangi oleh UAS. IWKZ merupakan masjid dan pusat budaya Islam Indonesia yang telah berdiri lebih dari 20 tahun di Jerman. Menurut petisi yang ditulis di laman change.org, UAS dijadwalkan untuk mengisi acara Tabligh Akbar yang kemungkinan besar diselenggarakan oleh pihak pengurus Masjid Indonesia al-Falah.

Selain itu, Ustaz Abdul Somad juga pernah mengalami kendala perihal dokumen tatkala akan mengunjungi Inggris. Dia bahkan tidak diizinkan menumpangi pesawat Royal Brunei. “Satu jam setelah check-in, ternyata mereka langsung ter-connect jaringan internasional, pesawat Royal Brunei tidak mengizinkan berangkat karena visa saya di-cancel. Padahal visa itu udah ada,” ungkap UAS pada 2020 lalu. (l6)

No More Posts Available.

No more pages to load.