Luhut Jadi Ketua Komite Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung, Begini Kata Pengamat Ilmu Politik

oleh

JAKARTA|DutaIndonesia.com – Luhut Binsar Panjaitan kembali ditunjuk untuk memimpin sebuah program Pemerintah. Kali ini Menko Kemaritiman dan Investasi ini ditunjuk sebagai ketua Komite kereta cepat Jakarta – Bandung oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi). Hal itu mendapat tanggapan dari Pengamat Ilmu Politik Universitas Esa Unggul Jakarta Jamiluddin Ritonga.

Dia mengatakan bahwa penunjukan tersebut memberi kesan Luhut memang orang yang paling dipercaya Jokowi. 

Dia juga beranggapan,  Presiden Jokowi terkesan merasa nyaman bila pekerjaan strategis diserahkan kepada Luhut. 

” Sepertinya ada keyakinan bagi Jokowi, semua pekerjaan yang diberikan kepada Luhut akan dapat diselesaikan dengan baik,” katanya kepada wartawan di Jakarta Senin (11/10/2021).

Karena itu, kata Jamiluddin di masyarakat Luhut kerap disebut menteri semua urusan.

” Pokoknya, semua yang diurus Luhut seolah-olah akan beres,” kata Jamiluddin. 

Menurutnya kepercayaan yang besar terhadap Luhut tentu dapat memberi kesan kurang baik terhadap kabinet Presiden Jokowi.

Bisa jadi, tambah Jamiluddin, anggota kabinet lain tidak berkenan atas kepercayaan yang berlebihan kepada Luhut, terutama anggota kabinet yang kemampuannya lebih baik daripada Luhut.

Selain itu, menurutnya kepercayaan kepada Luhut dapat memberi dua makna, yang Pertama, kata Jamiluddin Luhut diberi banyak jabatan karena Jokowi kemungkinan menilainya memiliki banyak bakat (multitalenta) dan dia dianggap sosok serba bisa untuk memimpin lembaga berbagai bidang, dan Presiden Jokowi yakin itu akan berhasil.

” Memang beberapa tugas yang diberikan Jokowi kepada Luhut ada hasilnya. Salah satunya, Luhut dinilai berhasil memimpin penanganan pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali, “ungkapnya.

Masih kata Jamiluddin, untuk yang kedua, Luhut ditunjuk memimpin berbagai bidang bisa jadi untuk menjadi bumper pemimpin yang sesungguhnya. Luhut kemungkinan dianggap sosok yang mampu menutupi kekurangan dan melindungi pemimpinnya.

” Masyarakat tentu dapat menilai sendiri Luhut masuk klasifikasi pemimpin yang mana. Pemimpin yang memang serba bisa atau pemimpin yang dapat menutupi kekurangan pemimpinnya (bumper),” pungkasnya. (ndc/sir)

No More Posts Available.

No more pages to load.