“Nah, inilah yang kita usulkan untuk dihapus. Masak di negara lain karantina sudah tidak ada, malah di negara kita sendiri masih wajib karantina,” kata M. Sufyan.
SURABAYA|DutaIndonesia.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dikabarkan batal terbang ke Arab Saudi untuk melobi penyelenggaraan umrah bagi jamaah Indonesia. Informasi yang berkembang sebelumnya, jamaah umrah akan diizinkan masuk ke Arab Saudi pada bulan November 2021 depan.
Saat dikonfirmasi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPD Amphuri) Jatim, Mohammad Sufyan, membenarkan pihaknya mendengar Menag Gus Yaqut tidak jadi berangkat ke Arab Saudi mengingat Menag Arab Saudi tidak ada di tempat pada akhir Oktober ini.
Namun demikian, tim Kemenag dikabarkan tetap akan ke Arab Saudi melakukan lobi-lobi guna memperlancar proses pemberangkatan jamaah umrah dari Indonesia. “Insyaa Allah kabar yang saya terima seperti itu (Menag batal ke Saudi,Red.), kemungkinan Dirjen Haji dan Umrah atau deputi yang akan berangkat ke Arab Saudi,” katanya.
Amphuri sebagai asosiasi pengusaha penyelenggara umrah hanya bersikap pasrah. Para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) menunggu kepastian pemberangkatan jamaah dari Indonesia sekaligus detail regulasinya.
“Sikap kami ya tetap menunggu karena ini sudah ranah antar- negara. Kami pengusaha hanya sifatnya kasih masukan dan usulan saja kepada pemerintah,” katanya.
Salah satu masukan hasil Mukernas Amphuri di Bogor, kata dia, adalah penghapusan karantina keberangkatan dan kepulangan. Sebelumnya masa karantina ini selama 8 hari kemudian dikurangi menjadi 5 hari. Selain itu, kata dia, pengadaan vaksin booster buat jamaah yang tertunda dan yang akan berangkat bagi yang sudah memakai vaksin Sinovac.