Jodoh memang hak Allah. Karena itu Riau Hadidah S.Hum pun tidak bisa menolak saat Allah menjodohkan dia dengan pria Turki. Bagi sebagian perempuan, mungkin, menikah dengan pria Turki itu keren. Tapi jodoh yang diberikan Allah kepadanya ini sungguh lain. Dia pria Turki yang dicap sebagai preman.
OLEH GATOT SUSANTO
BUTUH salat istiqarah yang sangat khuyuk untuk memohon petunjuk Allah, apakah pria Turki itu, Adem Orpak, benar-benar pria yang diberikan Tuhan sebagai pendamping hidupnya. Bukan sekadar nafsu sesaat.
Betapa tidak, pria yang sekarang menjadi suami Riau Hadidah itu dulu terkenal urakan. Kerjanya hampir setiap hari tawuran. Apalagi dia tumbuh dan besar di Kota Fethiye, yang terkenal sebagai kota yang bebas, norma agama diterapkan dengan sangat minim. Hubungan lelaki dan perempuan hingga alkohol atau minuman keras juga menjadi barang yang lumrah.
Kota Fethiye menjadi destinasi wisata di musim panas sebab hawanya sejuk karena dikitari hutan lindung. Penduduknya tidak padat. Udaranya bersih. Sedang saat musim dingin sepi. Hotel-hotel tutup. Tempat wisata juga berhenti. Kota ini indah sebab suhunya hangat, bila musim dingin juga tidak sampai bersalju membeku.
Adem Orpak hidup dalam situasi semacam itu, sehingga hidupnya pun bebas. Bahkan terkesan liar. Sering terlibat kasus pidana. Sudah tidak terhitung lagi dia keluar masuk pengadilan. Karakternya yang temperamental membuat dia sering berkelahi dengan orang lain. Termasuk dengan kelompok atau geng di kota itu. Hanya yang aneh, Adem Orpak selalu lolos dari jerat hukum. Dia pun tak pernah dipenjara meski hidup dalam pusaran kasus.
Bisa dibayangkan, betapa dilema sangat besar harus dihadapi oleh Riau Hadidah. Namun, inilah jodoh. Dia justru sangat tersentuh dengan kisahnya yang liar itu sebab cerita seram ini meluncur dari mulutnya dengan kejujuran. Pria itu baginya sungguh berbeda. Sebab Adem Orpak tidak pernah merayunya dengan kata-kata manis soal dirinya.
Pria ini jujur apa adanya saat cerita kisah kelam hidupnya. Itulah yang membuat Riau Hadidah terharu. Dan akhirnya jatuh cinta. Gadis asal Desa Sungai Buluh RT 03 RW 01 Singingi Hilir, Kab. Kuantan Singingi, Provinsi Riau ini pun menemukan takdir cintanya di Kota Fethiye.
“Suami saya memang banyak kasus. Sering bolak balik mahkamah pengadilan karena mukul orang. Dia kurang sabaran, tidak pernah mau mengalah, tapi tidak tahu juga, sama istri dan anak-anaknya sikapnya sangat lembut, super mengalah. Pokoknya, sebelum menikah, hidupnya sangat amburadul,” kata Riau Hadidah kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Rabu 27 Oktober 2021.