Ekspor Kolaborasi Produk UMKM Menyambut Musim Semi di Prancis Selatan

oleh
[ngg src=”galleries” ids=”54″ display=”basic_slideshow”]

MONTPELLIER| DutaIndonesia.com – Berbagai produk karya UMKM Indonesia ternyata cukup digemari di pasar Prancis Selatan dan sekitarnya.

Mengawali minggu ke-2 bulan Maret 2023 ini, tepatnya hari Rabu, 9 Maret 2023 lalu, 1 kontainer 40 feet high cube berisi bermacam jenis garment / summerwear, kerajinan, home decor serta outdoor furniture dari berbagai daerah di Jawa dan Bali diberangkatkan dari Yogyakarta menuju ke Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, yang selanjutnya dikapalkan ke Prancis Selatan.

Agus Kurniawan diaspora yang telah menetap di Prancis selama 20 tahun lebih merintis usaha hingga memiliki 3 toko di Prancis, secara rutin mengimpor dan memasarkan berbagai produk UMKM setiap tahun menjelang musim semi di showroom miliknya di Kota Montpellier, Prancis Selatan.
“Setiap tahun saya mencari produk-produk UMKM untuk mengisi toko saya sepanjang musim semi dan panas. Produk UMKM tersebut berasal dari Pulau Jawa dan Bali,” ujar Agus yang sudah 20 tahun yang lalu merantau ke berbagai negara Eropa dan kemudian menetap berkeluarga di Prancis, kepada DutaIndonesia.com, Rabu (15/3/2023).

Agus berkolaborasi dengan berbagai UMKM pengrajin di berbagai daerah, bersama Indonesia Diaspora SME Export Empowerment Development atau ID SEED sebagai fasilitator dan agregator UMKM serta disupport oleh Skyrade Trading selaku agregator ekspor.

”Kami mengajak rekan-rekan diaspora lainnya di berbagai negara agar dapat melakukan apa yang telah dicapai oleh Mas Agus ini dalam rangka mempromosikan dan menjual produk Indonesia ke berbagai negara,” kata Ira Damayanti Ketua Umum ID SEED.

Namun memang tak mudah mengumpulkan produk-produk UMKM dengan kualitas dan mutu yang memenuhi standar internasional. Berbagai macam kendala dihadapi bersama team, seperti kualitas produk yang tidak sesuai spesifikasi dan tidak sama, order yang tidak selesai sesuai jumlah yang diminta hingga keterlambatan delivery ke gudang / warehouse.

“Pembinaan dan pendampingan, mulai kurasi hingga QC selalu kami lakukan sebelum lolos untuk diberangkatkan menjelang stuffing ke kontainer. Hal ini dilakukan untuk menghindari produk yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi barang dan jumlah yang telah ditetapkan. Namun untuk pengiriman kali ini produk kerajinan kipas batik, misalnya, ada 10.000 pieces sesuai spesifikasi. Selama pandemi Covid-19 juga terus ada pengiriman ke Prancis selatan,” lanjut Ira menjelaskan.

Memberangkatkan produk-produk UMKM ke Eropa ini sudah berlangsung bertahun-tahun, namun sempat terhenti saat Covid-19 melanda yang menyebabkan sepinya buyer dan customer serta sulitnya kontainer pada tahun 2020 dan 2021.Pada tahun 2022 ekonomi sudah mulai menggeliat lagi, sehingga program dapat kembali dilanjutkan.

“Untuk pasar Eropa tidak hanya pasar Prancis saja, kami ID SEED ada juga program yang sama dengan jaringan diaspora di Jerman, Belanda, Belgia, Irlandia dan Turki,” ungkap Ira.

Program agregator ekspor dari ID SEED sangat terbuka untuk dapat berkolaborasi dengan para stake holder pembina UMKM baik dari BUMN, Perbankan serta pihak lainnya.

Dalam rangka mempromosikan produk-produk UMKM Indonesia ke berbagai negara, bagaimana pun diperlukan kolaborasi yang harmonis antara para stake holder. Khususnya dukungan pemerintah dan instansi untuk dapat membantu fasilitasi di berbagai trade expo dunia dan fasilitasi shipment bagi para UMKM maupun agregator ekspor untuk berlaga di pasar dunia.

“Insya Allah pada bulan Juni nanti kami juga akan ada program pameran dan shipment ke beberapa negara, antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Spanyol dan Jerman,” pungkas Ira. (gas)

No More Posts Available.

No more pages to load.