Salah seorang pekerja migran Indonesia (PMI/TKW), Heni, sedang dirundung malang. Perempuan asal Banyuwangi Jawa Timur ini bukan hanya harus kehilangan pekerjaannya, tapi juga penglihatannya karena mengalami katarak yang cukup parah. Penyakit mata itu pula yang membuatnya tidak bisa bekerja di Hongkong, sehingga dia pun memilih pulang kembali ke Indonesia.
NAMUN bukan perkara mudah untuk pulang ke Indonesia sebab Heni tidak lagi memiliki majikan. Beruntung KJRI Hongkong segera turun tangan. Bersama pengurus PCI Muslimat Nahdlatul Ulama (PCI MNU) Hongkong, KJRI mencari solusi atas nasib Heni tersebut.
“KJRI dan Muslimat sempat rapat virtual membahas nasib Mbak Heni. Dan atas rekomendasi dari KJRI pula, kami dari Muslimat mengontak agennya membicarakan kelanjutan Mbak Hani yang sekarang mengalami penyakit mata. Sebab, tidak mungkin Mbak Heni pulang sendiri ke Indonesia, dengan kondisi matanya yang tidak bisa melihat dengan sempurna,” kata Ketua PCI Muslimat NU Hongkong, Hj Fatimah Angelia, kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Rabu 11 Agustus 2021.
Hasil koordinasi itu, kata dia, pihak agen yang menaungi Heni di Hongkong bertanggungjawab atas nasib PMI malang tersebut. Ada dua hal yang segera dilakukan.
Pertama, melakukan operasi mata pertama pada tanggal 12 Agustus 2021 mendatang. Setelah dua minggu, akan dilanjutkan lagi operasi mata kedua, hingga benar-benar sembuh. Setelah itu, akan dipulangkan ke Indonesia dengan penerbangan langsung dari Hongkong ke Surabaya.
“Sementara menunggu operasi dan pemulangan ke Indonesia, Mbak Heni tinggal di markas Muslimat NU Hongkong. Kami sungguh kasihan dengan Mbak Heni, sudah jauh-jauh mencari nafkah untuk keluarga di negeri orang, tiba-tiba matanya sakit sehingga tidak bisa melihat. Tentu Mbak Heni tidak bisa bekerja lagi. Kami mendoakan agar lekas sembuh seperti sedia kala,” kata Fatimah Angelia didampingi sejumlah pengurus Muslimat lain.