Ngaji Bareng Yai Asep: Dialog Jibril & Muhammad Tentang Islam, Iman dan Ihsan

oleh
Kiai Asep saat menjelaskan hukum dan etika uluk salam, dan didampingi seorang ustadz dari Mesir.
Kiai Asep saat menjelaskan hukum dan etika uluk salam, didampingi seorang ustadz dari Mesir.

 

SURABAYA| DutaIndonesia.com – Ketika Rasulullah berkumpul dengan para sahabat dalam sebuah majelis, tiba-tiba tampak datang di hadapan para sahabat, seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam dan tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorang pun di antara mereka yang mengenalnya.

Prof. DR KH Asep Saefuddin Chalim M.Ag (Kiai Asep), membuka pengajian subuh pada para santrinya dengan sebuah kisah yang bersumber dari sebuah hadist, Senin pagi di Ponpes Amanatul Ummah, Siwalan Kerto, Wonocolo, Surabaya, Senin (19/8/2024).

Kemudian, lelaki itu duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya di atas paha Rasulullah. Namun dengan gerakan yang amat sangat sopan.

Selanjutnya ia berkata, ”Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam!” kata lelaki itu.

Rasulullah menjawab, “Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan salat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.”

Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Para sahabat sempat heran. Ini orang, bertanya tapi setelah dijawab kok membenarkan.

Lelaki itu bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang iman!”

Rasulullah menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan-Nya, kepada hari kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk”.

Lelaki tadi berkata, “Engkau benar.”
Kemudian lelaki itu berkata lagi, ‘Beritahukan kepadaku tentang ihsan!’

Rasulullah menjawab, ”Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.”

Lelaki itu kemudian bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang kiamat!”

Rasulullah menjawab, ”Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.”

Selanjutnya orang itu berkata lagi, ”Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”

Rasulullah menjawab, ”Jika hamba perempuan telah melahirkan tuan putrinya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, namun mereka berlomba-lomba mendirikan bangunan yang tinggi.”

Kemudian lelaki itu tetap dengan kesopanannya, pergi meninggalkan majelis Rasulullah. Para sahabat tetap duduk dan diam.

Kemudian Rasulullah berkata kepada sahabatnya, Sayidina Umar, ”Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya itu?” Umar menjawab, ”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”

Rasulullah berkata, “Ia adalah Jibril, dia datang untuk mengajarkan kepadamu tentang agama kepadamu.”

”Jadi anak-anak, ternyata lelaki sopan itu adalah Malaikat Jibril. Dia diutus Allah turun ke bumi untuk mengajar tentang Islam, Iman dan Ihsan dengan cara bertanya pada Rasulullah.” Kiai Asep menjelaskan kepada para santrinya.

Tentang Hari Kiamat, Kiai Asep menjelaskan bahwa pengetahuan tentang itu, amat sangat terbatas. Hanya Allah yang Maha Tahu.

Dijelaskan Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surah Al A’raf ayat 187:

Yang artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.”

Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Moch. Nuruddin)

No More Posts Available.

No more pages to load.