SURABAYA| DutaIndonesia.com – Pada hakikatnya, semua dosa akan kembali pada dirinya sendiri. Baik di dunia maupun di akherat. Namum ada dosa yang oleh Allah akan langsung dibalas di dunia.
Hal ini dikatakan oleh KH Asep Saifuddin Chalim MA (Kiai Asep), Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, pada para siswa Tsanawiyah dan Aliyah Amanatul Ummah, Siwalan Kerto, Surabaya, Rabu pagi (6 Desember 2023).
Di antara dosa yang dimaksud adalah, berdusta, berkhianat, berdosa pada kedua orang tua serta memutus hubungan silaturahim.
“Dosa-dosa tersebut, akan diganjar langsung di dunia,” kata Kiai Asep.
“Untuk itu, bila kalian merasa ada dosa tersebut, maka segeralah untuk bertaubat. Kecuali orang-orang yang berakhlak buruk, akan sulit melakukan taubat. Bahkan lebih cenderung untuk kembali mengulangi dosa-dosa tersebut,” kata Kiai Asep.
“Ingat anak-anak. Bila kita menanam kebaikan, maka Allah akan memberikan pahala yang besarnya disesuaikan dengan kadar kebaikkan tersebut. Ibaratnya, tidak ada orang yang menuai buah, kecuali dia harus menanam tanaman buahnya terlebih dahulu,” tegas Kiai Asep.
Tiga Dosa
Lebih lengkapnya, ada tiga jenis dosa yang bakal disegerakan pembalasannya langsung di dunia.
Seperti sabda Rosulullah:” Setiap dosa akan diakhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak No 7345).
Dosa dzolim pada sesama: Dzolim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan.
Perbuatan dzolim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu dzolim termasuk dari dosa besar.
Manusia yang dzolim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran:
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42)
Durhaka pada ke dua orang tua: Anak yang bersikap buruk dan tidak menghormati serta tidak menyayangi kedua orang tua, adalah sikap yang sangat tercela, karena merekalah penyebab keberadaan kita di dunia ini.
Jika sikap ini dilakukan, maka akan mengundang kemurkaan dari Allah SWT di dunia ini, antara lain dalam bentuk pembangkangan sikap yang dilakukan anak-anak mereka.
Allah berfirman; ”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).
Memutus tali silaturahim; Islam tidak menyukai orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan.
Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth’im RA: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim).” (HR Bukhari dan Muslim). (Moch. Nuruddin)