SURABAYA|DutaIndonesia.com – Pembina Asosiasi Kepala Desa Jawa Timur (AKD Jatim), Dwi Putranto Sulaksono, membahas pentingnya ada pabrik pakan ternak milik pengusaha lokal Indonesia. Tujuannya, agar peternakan di Indonesia tidak bergantung sepenuhnya terhadap produk pakan ternak impor. Sebab, selama ini pasokan pakan ternak lebih bergantung kepada produk pakan ternak impor sehingga peternak tidak bisa leluasa mengembangkan usaha peternakannya.
“Sektor peternakan kita juga butuh swasembada untuk mendukung swasembada pangan secara nasional,” kata Dwi Putranto.
Ketergantungan kita pada produk pakan ternak impor, kata Dwi, mengakibatkan tingginya harga produk tersebut sehingga membuat petani menjadi kesulitan mengembangkan usaha peternakannya.
Untuk itu Dwi mengaku sudah melakukan diskusi bersama Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Elestianto Dardak, saat keduanya bertemu beberapa waktu lalu di Surabaya. Dalam kesempatan itu Wagub Emil menyambut positif gagasan untuk melakukan langkah terobosan guna memproduksi pakan ternak lokal yang lebih ekonomis dengan harga terjangkau. Namun demikian, produk pakan ternak karya pengusaha lokal ini tidak kalah dengan produk sejenis yang didatangkan dari luar negeri.
“Tidak masalah kita impor sebab kita masih belum bisa memenuhi sendiri kebutuhan produk pakan ternak itu, tapi jangan semuanya. Harus ada keseimbangan antara produk impor dan produk lokal, agar kita tidak terlalu bergantung pada impor yang biasanya dari sisi harga lebih mahal. Untuk itu butuh langkah terobosan yang harus dimulai sekarang. Tapi harus diingat, produk lokal ini tidak boleh kalah dengan produk impor sejenis. Nutrisinya harus sama, sehingga peternak pun bisa senang,” katanya.
Baca Berita Terkait: Pembina AKD Jatim Temui Lagi Wagub Emil, Laporkan Perkembangan Program hingga Tunjukkan Rokok Bercukai Merek “AKD”
Dwi mendiskusikan masalah peternakan ini dengan Wagub Emil agar ada solusi yang lebih riil untuk pengembangan peternakan di Jatim. Seperti diketahui, Jatim khususnya Blitar, dikenal sebagai sentra peternakan selain Klaten dan Lampung.
Sebelumnya peternak di Blitar sempat mengeluhkan harga pakan ternak mahal sehingga menyebabkan harga telur produksi mereka anjlok di pasar. Bahkan, salah seorang peternak Blitar, Suroto, sempat memprotes kondisi yang menyebabkan peternak merugi itu kepada Presiden Joko Widodo saat Kepala Negara berkunjung ke Blitar. Presiden pun kemudian mengirimkan pakan ternak tersebut ke Blitar.