KOLN | DutaIndonesia.com – Penampilan Seni dan Budaya Indonesia telah memukau publik Jerman di acara Pasar Senggol yang diselenggarakan di kota Köln pada 11 September 2021.
Pasar Senggol adalah bazaar tahunan yang diselenggarakan oleh organisasi Deutsch-Indonesische Gesselschaft (DIG) e.V. Köln untuk memperkenalkan makanan dan produk Indonesia kepada masyarakat di kota Köln yang terletak sekitar 200 km dari kota Frankfurt.
Pada Pasar Senggol kali ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt bekerja sama dengan DIG e.V. Köln menggelar acara seni budaya yang diisi dengan berbagai tarian tradisional seperti Tari Ngarojeng, Tari Bapang, Tari Enggang, dan Tari Saman.
Selain tarian, ada juga penampilan angklung dari grup musik Angklung Nusantara Sankt Augustin (ANSA) Bonn, Pencak Silat Perisai Diri Bonn, dan penampilan musik dari Reiner Scheunemann dari grup musik Londo Jowo Kabeh.
Selain acara seni budaya, KJRI Frankfurt juga mengadakan kegiatan Warung Konsuler untuk melayani WNI di Köln dan sekitarnya dalam hal pembuatan paspor, legalisasi dokumen, dan konsultasi kekonsuleran. Pasar Senggol kali ini spesial karena diselenggarakan sekaligus untuk merayakan Hari Ulang Tahun DIG e.V. Köln yang ke-70.
Dalam sambutannya pada acara seni budaya, Konsul Jenderal RI Frankfurt, Acep Somantri, menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada DIG e.V. Köln atas upaya dan kerja kerasnya dalam menyelenggarakan Pasar Senggol di tengah situasi pandemi Covid-19.
Semoga kegiatan ini dapat terus menumbuhkan semangat kita dalam melawan Covid-19 sekaligus sebagai bentuk kontribusi nyata kita dalam mempromosikan Indonesia di Jerman. Pada kesempatan ini, Konsul Jenderal RI memberikan piagam penghargaan kepada DIG e.V. Köln atas kontribusinya dalam mempererat hubungan Indonesia dan Jerman melalui people to people contact selama lebih dari 70 tahun.
Kontribusi yang paling monumental adalah peran DIG e.V. Köln dalam mendorong inisiatif-inisiatif menghadirkan koleksi benda-benda kebudayaan Indonesia di Rautenstrauch-Joest Museum Köln. Sampai saat ini sudah terdapat gamelan jawa, wayang kulit, batik, tenun, adat penguburan di Bali dan Toraja, rumah adat papua dan juga rumah Toraja di lobi Museum.
Penampilan Seni dan Budaya Indonesia diselenggarakan dalam sebuah ruang auditorium dengan pembatasan jumlah pengunjung sebanyak maksimal 65 orang dan penerapan protokol kesehatan. Penampilan Seni dan Budaya tersebut dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari untuk menjangkau lebih banyak pengunjung bazaar.
Seluruh pengunjung yang hadir telah divaksinasi atau telah membawa bukti rapid test antigen negatif. Selain penampilan Seni dan Budaya Indonesia, Pasar Senggol juga menghadirkan bazaar makanan Indonesia seperti nasi campur Bali, sate ayam, bubur ayam, bakmi goreng, soto ayam, es teler, serta produk-produk Indonesia seperti pakaian batik, kain tradisional dan kerajinan tangan lainnya.
Di hari sebelumnya yaitu pada 11 September 2021, juga diselenggarakan acara resepsi ulang tahun DIG e.V. Köln yang dihadiri oleh Duta Besar RI di Berlin dan Walikota Köln. KJRI Frankfurt turut memeriahkan acara resepsi dengan membawa tumpeng kue untuk memperkenalkan keunikan budaya kuliner Indonesia kepada para hadirin.
Wilayah Kerja KJRI Frankfurt mencakup enam negara bagian yang terletak di sebelah selatan Jerman yaitu Hesse, Baden Württemberg, North Rhine Westphalia, Bavaria, Rhineland Palatinate dan Saarland. Jumlah WNI di wilayah kerja KJRI Frankfurt tercatat 14.305 orang. Ini merupakan jumlah terbesar di wilayah Eropa setelah Belanda dan Inggris. (Sumber: KJRI Frankfurt)