Perdagangkan Burung Cenderawasih, Pria Asal Krian Diringkus Polresta Sidoarjo

oleh


SIDOARJO|DutaIndonesia.com-Unit IV Resmob Satreskrim Polresta Sidoarjo berhasil mengungkap tindak pidana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAHE). Yakni perdagangan burung dilindungi, yang dilakukan tersangka M, 48 tahun.

Sejumlah burung langka dari Papua yang dilindungi beserta tersangka, diamankan Unit IV Resmob Satreskrim Polresta Sidoarjo di tempat tinggal tersangka di Sidorejo, Krian, Sidoarjo, pada Selasa (12/10/2021).  

Barang bukti burung endemik yang diserahkan Polresta Sidoarjo ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, antara lain tiga Burung Cenderawasih Toowa Cemerlang, empat Burung Cenderawasih Kuning, satu Burung Cenderawasih Mati Kawat, dua Burung Cenderawasih Raja, satu Burung Cenderawasih Botak, lima Burung Betet, dan tujuh Burung Nuri Bayan.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro, saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (18/10/2021), menyebutkan bahwa tersangka ditangkap karena memperdagangkan satwa jenis burung endemik yang dilindungi. Hal itu karena melanggar Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

“Dalam tahap penyelidikan kami, tersangka mendapatkan burung endemik ini, dari kapal ilegal yang merapat di sekitar wilayah kita. Kemudian tersangka memasarkannya secara online kepada penggemar burung, dengan meraup keuntungan yang bervariasi,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka M dikenakan Pasal 40 ayat (2) Jo Pasal 21 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 100 juta. (win)

No More Posts Available.

No more pages to load.