Gubernur Khofifah Sampaikan Terimakasih Kerja Keras Semua Pihak dan Harapkan Testing Rate Semakin Meningkat dan Tetap Disiplin Prokes
JAKARTA | DutaIndonesia.com – Berdasarkan data assestmen situasi Covid-19 di laman website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 4 September 2021, positivity rate mingguan di Jatim telah mencapai 4,68%. Di mana, capaian tersebut sudah sesuai standar pengendalian pandemi dari WHO yakni dibawah 5%. Sekaligus juga dibawah positivity rate mingguan nasional yang berada di angka 6,97%.
Positivity rate sendiri adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Dengan semakin turunnya positivity rate ini, kini hanya tersisa 4 daerah di Jatim yang saat ini berada pada zonasi assestment level 4 yaitu Kab. Ponorogo, Kab. Magetan, Kab. Blitar dan Kota Blitar. Dimana, pada awal bulan Juli dulu ada 34 kab/kota yang masuk ke level 4.
Atas capaian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur dan berterimakasih atas kerja keras dan partisipasi semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, dan seluruh elemen masyarakat.
“Alhamdulillah positivity rate mingguan kita sekarang sudah sesuai WHO di bawah 5% yaitu 4,68%, bahkan juga dibawah nasional. Ini pertama kali selama pandemi COVID-19. Hal ini berseiring bahwa zonasi daerah asesment level 4 di Jatim hanya tinggal 4 kab/kota,” ungkap Gubernur Khofifah di Badan Penghubung Prov.Jatim Jl. Pasuruan Jakarta, Senin (6/9/2021).
Khofifah menjelaskan, capaian ini dipengaruhi oleh masifnya testing dan tracing yang lebih efektif. Dengan standar jumlah tes yang di tetapkan WHO yaitu 1:1.000 penduduk/minggu, Jatim seharusnya melakukan test 40.000/minggu. Sementara, minggu kemarin jumlah testing di Jatim telah mencapai 90.045. Yang artinya angka tes di Jatim sudah mencapai lebih dari 2 kali lipat standar WHO.
“Idealnya testing minimal yang dilakukan di Jatim adalah kurang lebih sekitar 40.000 test tapi kita sudah berhasil mencapai lebih 2 kali lipat dari target tersebut,” tukas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.