JAKARTA|DutaIndonesia.com – Pemerintah membatalkan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh wilayah RI saat Libur Natal dan tahun baru 2022. Pengumuman pembatalan ini disampaikan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Terkait hal itu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa pembatalan itu bukan hal yang aneh. Penerapan Level 3 ini tidak dilakukan di semua wilayah Indonesia.
“Karena kalau menggunakan istilah Level 3 nanti di semua wilayah sehingga judulnya diganti dengan pembatasan kegiatan masyarakat di masa Nataru, 24 Desember sampai dengan 2 Januari. Nah, itu spesifik, itu disampaikan oleh Pak Luhut,” kata Tito kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (7/12/2021), seperti dikutip dari detik.com.
Peraturan terkait penerapan PPKM bersifat dinamis sesuai perkembangan situasi pandemi. Dia menuturkan, dari hasil rapat, pemerintah telah menetapkan bahwa penggunaan istilah PPKM bukanlah level 3, melainkan pembatasan khusus Nataru.
“Karena selama ini juga tiap minggu kita buat perubahan-perubahan, kok. Level saja berubah, jadi sangat dinamis. Itulah perkembangan yang terakhir dari hasil rapat kemarin di Istana, maka tidak menggunakan istilah level 3 tapi pembatasan khusus Nataru dan diaturnya spesifik,” kata Tito.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebijakan PPKM level 3 di semua daerah saat Natal dan Tahun Baru 2022 akhirnya batal diterapkan. Pemerintah memutuskan menerapkan kebijakan yang lebih proporsional, yakni tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini, tapi dengan beberapa pengetatan.
Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang diberi judul ‘Penanganan Pandemi Makin Terkendali, Pemerintah Seimbangkan Aturan Menjelang Nataru’, Senin (6/12/2021). Perubahan secara detail akan dituangkan dalam revisi Inmendagri dan surat edaran terkait Nataru lainnya.
Keputusan ini didasarkan pada capaian vaksinasi dosis 1 di Jawa-Bali yang sudah mencapai 76 persen dan dosis 2 yang mendekati 56 persen. Vaksinasi lansia terus digenjot hingga saat ini mencapai 64 dan 42 persen untuk dosis 1 dan 2 di Jawa Bali.
Meskipun penanganan COVID-19 relatif terkendali, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menekankan bahwa semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan. Apalagi saat ini muncul varian baru Omicron yang sudah dikonfirmasi di beberapa negara. (det/wis)