Laporan dari Belanda, Warning dari Eropa Jelang PPKM Nataru (2): Ini Saran Ahli NanoTeknologi Jepang

oleh
Dr Miftakhul Huda bersama keluarganya.

UTRECHT|DutaIndonesia.com – Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat agar belajar dari melonjaknya kembali kasus Covid-19 di sejumlah negara di Eropa. Seperti di Belanda, Belgia, Prancis, hingga Austria, yang kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19 sehingga pemerintah mengambil keputusan pengetatan pembatasan. Namun, aturan ini justru menimbulkan terjadinya kerusuhan di beberapa negara Eropa.

Warga memprotes aturan lockdown yang ditetapkan oleh masing-masing pemerintah. Sama dengan Eropa, Indonesia juga akan melakukan pengetatan saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan menerapkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia.

Terkait hal itu, Dr H Miftakhul Huda, M.Sc, Asistant Professor di Nagoya University, Jepang, menilai penanganan Covid-19 di Indonesia sekarang sudah bagus. Namun strateginya harus tetap dikembangkan. Misalnya strategi pengadaan vaksin yang sudah tidak mungkin lagi memakai strategi yang sama. Harus ada strategi baru.

“Sekarang sudah bagus, tapi strategi pengadaan vaksin ke depan tidak mungkin pakai strategi yang sama. Perlu dicari strategi baru. Saran saya, pertama, siapkan untuk produksi vaksin di dalam negeri dengan lisensi dari luar negeri. Kedua, siapkan rencana pengadaan obat Covid-19 yang sudah di-approve FDA Amerika maupun lainnya,” kata Miftakhul Huda kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Rabu 24 November 2021.

Berita Terkait: Laporan dari Belanda: Warning dari Eropa Jelang PPKM Nataru (1)

Miftakhul Huda yang asal Pekalongan Jawa Tengah bersama istri, Hj Anggita Aninditya Prameswari Prabaningrum (Gita), yang juga Ketua PCI Muslimat NU Jepang, dan anaknya, sekarang tinggal di Nagoya Jepang.

Yang ketiga, kata ahli teknologi nano ini, tak kalah pentingnya adalah menjaga terus suasana mental dan batin masyarakat agar tetap bisa bertahan dengan berbagai pembatasan. Termasuk soal rencana penetapan PPKM level 3 saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu, Pemerintah perlu pula menjamin kebutuhan sehari-hari masyarakat selama pembatasan aktivitas mereka tersebut.

“Soal vaksin, India itu gak buat sendiri vaksinnya. Dia ambil lisensi dari luar negeri. Gak perlu terburu-buru untuk produksi orisinal. Pakai lisensi dulu agar bisa dikebut, sambil menyiapkan yang produk orisinal dalam negeri,” katanya.

No More Posts Available.

No more pages to load.