SURABAYA| DutaIndonesia.com- Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan, Dr Mukodi MSi meraih penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia. Penghargaan tertinggi itu diberikan oleh Presiden RI kepada stakeholder atau pemangku kebijakan atas prestasi dan darma bakti serta komitmen yang tinggi dalam melaksanakan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).
Penghargaan ini diberikan pada puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Simpang Lima Semarang, Sabtu (29/6/2024).
“Kami bangga kepada Ketua STKIP PGRI Pak Mukodi yang telah mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia di Harganas ke-31. Semoga setiap tahun akan ada penerima SWK dari Provinsi Jawa Timur,” ungkap Kepala Pewakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati, usai acara.
Raihan ini sekaligus melengkapi penghargaan yang diperoleh lima kepala daerah Jatim. Kelima kepala daerah yang mendapat Penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) adalah Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Jember Hendy Siswanto, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, dan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.
MKK merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui BKKBN kepada Individu yang menunjukkan dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, keluarga berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga.
Selain itu Jatim juga menerima satu penghargaan Wira Karya Kencana (WKK) dan 9 penghargaan Dharma Karya Kencana (DKK).
Ditemui usai acara, Ketua STKIP, Mukodi menjelaskan, pihaknya melaksanakan kegiatan Program Bangga Kencana sejak 2009 dan terus melakukan langkah-langkah strategis terkait Program Bangga Kencana baik individu maupun organisasi.
“Kami bersyukur dan berterimakasih karena rekam jejak selama melakukan kegiatan program bangga kencana ini mendapatkan perhatian pemerintah khususnya dari Bapak Presiden,” tutur Mukodi.
Pria yang juga menjabat Ketua Koalisi Kependudukan Kabupaten Pacitan ini menambahkan, kegiatan Program Bangga Kencana secara konkrit adalah kuliah kerja nyata (KKN) tematik Program Bangga Kencana. Dan dalam kurun waktu lima tahun terakhir pihaknya mengkhususkan ke program percepatan penurunan stunting.
“Para dosen kami arahkan untuk turut aktif berpartisipasi untuk melaksanakan Program Bangga Kencana, khususnya PPS. Kami juga melakukan riset dengan universitas lain terkait penanganan stunting. Serta melaksanakan program matching fund, khususnya percepatan penurunan stunting, program sanitasi, dan gizi buruk,” urainya.
Untuk sanitasi, lanjut Mukodi, pihaknya menjalin kerjasama dengan ITS untuk membuat wc umum. Sedang terkait air bersih, pihaknya menggandeng Unair dengan program pipanisasi yang langsung diambil dari sumber mata air bagi desa-desa yang kekurangan air bersih.
“KKN bersama, matching fund serta pengabdian bersama sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa. Dukungan serta komitmen dari kepala desa, kecamatan dan pihak terkait semakin menambah kekuatan bagi kami dalam melaksanakan Program Bangga Kencana dan PPS,” ujanya.
Erna menyebut penerima penghagaan WKK adalah Prof Dr Sri Sumarmi, dosen FKM Unair. Sedang ke-9 penerima penghargaan DKK di antaranya Dr Ikhsan ketua TPPS Kota Surabaya, Sugiharti ketua Pokja Kampung KB Sejahtera Kota Madiun, serta Dr dr Budi Prasetyo SpOG Ketua POGI Cabang Surabaya.
Selain itu, ungkap Erna, masih ada lima kepala daerah yang mendapatkan penghargaan di bidang Percepatan Penurunan Stunting yaitu Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Bupati Situbondo Lama Suswandi yang menerima penghargaan untuk Penghargaan Prevalensi Stunting Terendah di Indonesia.
Sementara empat bupati yang mendapatkan penghargaan Penurunan Prevalensi Stunting Terbanyak di Indonesia yaitu Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto, Pj. Bupati Bangkalan Ariel M Edie, dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.(ret)