Sumbangsih alih pengetahuan
Selama masa konstruksi proyek Banyu Urip, kontrak rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement and construction / EPC) dikerjakan oleh lima konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan-perusahaan Indonesia. Konsorsium tersebut menunjuk lebih dari 460 perusahaan subkontraktor yang mempekerjakan sekitar 17.000 pekerja pada masa puncak konstruksi.
Para pekerja tersebut mendapatkan pelatihan dan lebih dari 2.500 sertifikasi pekerjaan. Proyek Banyu Urip juga menggunakan anjungan pengeboran (rig) yang pertama kali sepenuhnya dibangun di Indonesia. Semua hal ini memungkinkan manfaat berganda lain berupa alih pengetahuan dan pengalaman yang dapat berguna pada pengerjaan proyek serupa di masa mendatang.
Lebih dari 99 persen pekerja ExxonMobil Cepu Limited merupakan putera-puteri terbaik bangsa. Seratus sepuluh orang di antara mereka adalah tenaga operator yang kami seleksi dari sekitar sepuluh ribu kandidat dari daerah sekitar Blok Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan telah menjalani pelatihan dan pendampingan di berbagai operasi ExxonMobil di berbagai negara.
“Dengan bekal pelatihan di California, Amerika Serikat, kini saya turut mengoperasikan fasilitas pengolahan pusat di Blok Cepu dengan standar kinerja dan catatan keselamatan berkelas dunia,” kata Miftahul Hidayah, perempuan asal Bojonegoro yang bekerja sebagai Permit Coordinator EMCL.
Sumbangsih pada pengembangan masyarakat
Sejak 2007, bersama para mitra dan masyarakat, kami telah berkontribusi lebih dari Rp 500 miliar pada program pengembangan masyarakat. Kami berfokus membantu program pemerintah dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi di sekitar daerah operasi kami. Lebih dari dua ratus ribu anggota masyarakat telah menerima manfaat dari program pengembangan masyarakat yang kami lakukan.
Salah satu contoh; bersama masyarakat sekitar daerah operasi, EMCL juga memprakarsai pembangunan 223 reaktor biogas di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Hampir seribu anggota masyarakat mendapatkan manfaat dari energi alternatif ini untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan penerangan, sehingga membantu perekonomian mereka.
Contoh lainnya; guna meningkatkan kesehatan lingkungan di sekitar daerah operasi, EMCL bersama para mitra lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Bojonegoro, Blora dan Tuban memprakarsai pembentukan kelompok masyarakat mandiri pengelola air bersih guna membangun dan mengelola 35 fasilitas air bersih dengan jaringan pipa yang mencapai lebih dari 100 kilometer. Program ini melayani lebih dari 38.000 anggota masyarakat.
Kami juga turut mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan pandemi COVID-19. Sejak wabah melanda, kami terus mendukung pemerintah dalam pelaksanaan program tanggap COVID-19, termasuk program vaksinasi. Program ini menjangkau anak-anak dan lansia, juga para pekerja mitra distributor kami, termasuk pemberian lebih dari 14.000 suplemen dan paket sembako. Yang terbaru, kami juga bekerja sama dengan K3S lainnya di bawah koordinasi SKK Migas, untuk menyediakan oksigen dan tabungnya.
Selain itu, lebih dari tiga ribu tujuh ratus pekerja kami telah memberikan sumbangsih berupa kerja bakti selama lebih dari 24 ribu jam di Jakarta, Aceh Utara, Bojonegoro, Blora dan Tuban. “Kami berharap untuk terus bertumbuh bersama masyarakat menuju Indonesia yang tangguh,” ujar Azi N. Alam, Vice President Public and Government Affairs EMCL. “Program pengembangan masyarakat tersebut merupakan wujud sumbangsih kami pada ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’. (*)