Tenant di Mal Minta Potongan Service Charge

oleh
Pengunjung masuk mal CITO harus menunjukkan bukti sudah vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi. (Foto: Gatot susanto)

SURABAYA | DutaIndonesia.com – Sesuai aturan dalam Inmendagri Nomor 27/2021 yang berlaku mulai Selasa, 3 Agustus 2021 sampai 9 Agustus 2021, supermarket, pasar rakyat, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Karena itu pemilik toko/tenant (penyewa) di mal pun diminta buka oleh pengelola mal. “Saat itu tanpa aturan vaksin, sudah sepi, kini bertambah sepi lagi,” kata seorang pemilik toko di Royal Plaza Surabaya kemarin.

Pemilik toko lain di Royal Plaza membenarkan hal itu. Namun selama PPKM yang diperpanjang beberapa kali ini membuat simalakama bagi tenant. Sebab meskipun mal buka tetap tidak ada pengunjung. Padahal biaya operasional cukup besar.

“Malah kita yang rugi harus buka toko, bayar pegawai, bayar listrik, dan bayar service charge. Apalagi tidak ada bantuan potongan service charge sama sekali. Pihak mal pun begitu buka mal, seperti tidak niat, AC tidak dinyalakan panas sekali, lampu mal juga tidak dinyalakan, jadi penerangan terpaksa toko tenant-tenant harus nyalakan lampu.

Parah sekali keadaannya. Dan menyusahkan sekali di mana kondisi sudah seperti ini masih harus ada aturan siapa yang mau masuk mal harus sudah vaksin. Dan saya mau tanya itu kenapa aplikasi PeduliLindungi setiap kita bepergian harus check in dan kalau keluar mal harus check out lagi ya? Apakah nantinya ada maksud pelacakan lokasi per individunya?” katanya.

Berita Terkait: Ada Syarat Vaksin, Mal Semakin Sepi

Meskipun sekarang mal sudah boleh beroperasi tetap banyak restoran yang tutup. Hal itu mungkin karena tidak diizinkannya customer untuk dine in. “Kasihan banyak pegawai yang dirumahkan. Yang bekerja pun gaji mereka dipotong. Kami tenant-tenant fashion Royal Plaza sepakat untuk gaji pegawai yang awal Rp 1,5-2 juta turun menjadi Rp 1-1,5 juta karena memang tidak ada penjualan sama sekali. Kami juga sebenarnya lebih baik tutup sementara tetapi ya kembali itu tadi tidak ada bantuan pembayaran service charge dari pihak Royal Plaza. Service charge harus dibayar penuh. Sehingga memaksa kita untuk tetap beroperasi barangkali ada customer, rezeki tidak kemana-mana hehehe,” katanya lagi.