MOJOKERTO | DutaIndonesia.com – Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, memberi contoh dalam melaksanakan program vaksinasi. Salah satunya saat acara Serbuan Vaksinasi ke Pondok Pesantren yang digelar bekerjasama dengan Kodam V/Brawijaya di Kampus Institut KH Abdul Chalim, Kompleks Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat 27 Agustus 2021.
Sehari sebelumnya, Kamis 26 Agustus 2021, acara vaksinasi untuk ribuan warga dan keluarga besar Ponpes Amanatul Ummah itu dihadiri pula Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Wabup Muhammad Al Barra, serta Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander. Hari berikutnya vaksinasi diadakan di Ponpes Amanatul Ummah di Surabaya.
Tampak peserta vaksinasi antusias mengikuti program ini. Sebelum menjalani vaksinasi mereka terlebih dulu makan dengan menu makanan yang sudah disiapkan oleh panitia. Setelah itu melaksanakan vaksinasi.
Tampak peserta dengan tertib divaksin oleh petugas. Setelah itu mereka keluar mendapatkan beras, minuman kacang ijo, dan amplop berisi uang dari Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Prof Dr KH Asep Saifudin Chalim MA.
Kiai Asep–panggilan akrab KH Asep Saifuddin Chalim–mengatakan, Ponpes Amanatul Ummah melakukan vaksinasi untuk mempercepat herd immunity atau kekebalan komunal. Selain itu juga untuk mendukung program pemerintah membangkitkan ekonomi masyarakat.
Namun demikian, Kiai Asep juga wanti-wanti bahwa vaksinasi yang dilaksanakan di Ponpes Amanatul Ummah tidak boleh memakai vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson karena haram mengingat ada unsur babi di dalam dua vaksin tersebut. “Itu karena mengandung (tripsin) pankreas babi dan hukumnya haram,” katanya.
Kiai Asep malah mendukung vaksin produksi dalam negeri, yakni vaksin Nusantara yang digagas mantan Menkes Terawan Agus Putranto, dan vaksin yang dibuat tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Merah Putih. Untuk mendukung kedua vaksin ini Kiai Asep malah siap mendatangkan bila benar-benar sudah resmi mendapat izin untuk digunakan bagi masyarakat.
“Ini soal nasionalisme. Arti sesungguhnya kemerdekaan itu di sini, ketika kita bisa menentukan sendiri yang terbaik untuk bangsa ini. Termasuk dalam vaksinasi. Harus kita dukung vaksin buatan putra bangsa sendiri. Apalagi Presiden Jokowi sudah memerintahkannya, sehingga harus didukung. Bahkan dipercepat. Jangan malah dihalang-halangi vaksin Nusantara ini,” katanya.