AMSTERDAM | DutaIndonesia.com – Walikota Amsterdam, Belanda, Femke Halsema, Kamis 1 Juli 2021 kemarin meminta maaf atas keterlibatan kotanya dalam perdagangan budak global pada masa kolonialisme di masa lalu. Praktik perbudakan itu salah satunya dilakukan di Indonesia ketika zaman penjajahan Belanda.
Femke Halsema mengatakan sudah waktunya untuk mengukir ketidakadilan besar perbudakan kolonial ke dalam identitas kota Amsterdam. Permintaan maaf itu disampaikan Femke saat liburan tahunan yang menandai berakhirnya perbudakan di koloni Belanda pada 1800-an.Tahun lalu dewan kota Amsterdam memberikan suara untuk permintaan maaf dan panel penasehat telah menyarankan kepada pemerintah nasional untuk mengikuti langkah tersebut.
“Saya meminta maaf atas keterlibatan aktif dewan kota Amsterdam dalam sistem komersial perbudakan kolonial dan perdagangan orang-orang yang diperbudak di seluruh dunia,” kata Halsema dalam pidatonya, Kamis (1/7).
Walikota mengakui warisan perbudakan adalah benar tapi warga kota tidak bersalah. “Tidak ada satu pun warga Amsterdam yang hidup hari ini yang harus disalahkan atas masa lalu”. Demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (2/7/2021).
Di Belanda sendiri permintaan itu juga menjadi soal kontroversial. Permintaan maaf itu membuat Wali kota sayap kiri itu berselisih dengan perdana menteri Belanda Mark Rutte, yang saat ini sedang dalam pembicaraan untuk membentuk pemerintahan baru.