BANGKALAN | DutaIndonesia.com – Rachmad Jak’lik, Kades Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, bersama relawan Satgas Covid-19 harus bekerja ekstra keras menghadapi warganya di hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro. PPKM Skala mikro secara ketat dilakukan di delapan desa/kelurahan di lima kecamatan Kabupaten Bangkalan dimulai Selasa (22/6/2021).
Salah satu tugas satgas ini adalah mengawal tim swab untuk melakukan tugas men-tracing warga di kampung-kampung. Tim ini tampaknya masih mendapat penolakan dari warga saat memasuki kampung. Hal itu karena warga merasa takut dengan tes swab. Mereka takut bila hasilnya positif pasti dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi.
Salah seorang relawan Satgas Covid-19 Kec. Arosbaya, Bilal Kurniawan, saat dikonfirmasi Koran Global News, Rabu 23 Juni 2021, membenarkan bila dirinya bersama kades dan anggota satgas lain mendapat penolakan dari warga. Namun setelah diberi penjelasan disertai kesediaan Kades Rachmad memberi contoh untuk tes swab, akhirnya warga mau menerima tim tersebut. Bahkan, sebagian warga bersedia mengikuti tes swab.
“Ya, kemarin saat ada swab masuk kampung sempat ada penolakan dari warga. Namun akhirnya diperbolehkan masuk juga. Masyarakat tidak mau diswab takut hidungya berdarah, sedang kalau positif takut dijemput paksa untuk dikarantina di rumah sakit atau tempat lain,” kata Bilal Kurniawan kepada DutaJatim.com dan DutaIndonesia.com. Bilal sendiri sempat memberi penjelasan ke warga soal pentingnya tracing dan swab ini, tapi warga tetap menolak.