CALIFORNIA| DutaIndonesia.com – Gelombang panas melanda sejumlah negara. Bahkan memicu kebakaran hutan hebat di mana-mana, seperti terjadi di Hawaii Amerika Serikat, Kanada, dan Yunani. Sementara di Prancis, masyarakat setempat harus berjuang melawan suhu panas yang juga melanda negeri tersebut.
“Panas sekali di daerah Prancis selatan tempat tinggal kami. Angin yang berhembus membawa udara panas. Kami harus berteduh dari sinar matahari langsung. Dan harus bertopi,” kata Agus Kurniawan, diaspora Indonesia yang juga pengusaha asal Yogyakarta yang tinggal di Prancis, kepada DutaIndonesia.com, Rabu (23/8/2023).
Kebakaran hutan terjadi di Kanada. Sekitar 30 ribu orang diperintahkan untuk mengevakusasi diri. Dilansir dari AFP, perintah evakuasi diri ini disampaikan pemerintah setempat untuk warga di British Columbia, Kanada bagian barat. Disebutkan saat ini kebakaran hebat tengah melanda Kota Kelowna.
Kebakaran hutan yang dipicu angin kencang juga terjadi di Yunani menewaskan satu orang pada Senin (21/8/2023). Sebanyak 64 titik kebakaran hutan terjadi dalam 24 jam terakhir. Paling parah dan mengerikan kebakaran yang melanda Hawaii Amerika Serikat. Pulau yang indah itu berubah menjadi neraka yang mengerikan.
Kebakaran hutan yang didorong oleh angin kencang membakar sebagian besar kota beberapa hari lalu, di Lahaina, Maui, Hawaii, Amerika Serikat. Korban tewas diperkirakan mencapai ratusan orang dan ratusan warga lain belum ditemukan hingga Rabu (23/8/2023).
Sejumlah media melaporkan sedikitnya 114 orang tewas dan 1.000 lain masih hilang akibat kebakaran besar yang melanda Hawaii. Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden terlihat mengunjungi wilayah Maui Senin kemarin untuk memantau penyaluran bantuan dan melihat pulau yang indah itu hangus menjadi abu.
Direktur Badan Manajemen Darurat Federal Amerika Serikat (AS) Deanne Criswell mengatakan bahwa Presiden Joe Biden akan meyakinkan masyarakat Lahaina untuk mengendalikan dan membangun kembali Kota Maui pascakebakaran hutan. Joe Biden akan meyakinkan masyarakat Lahaina saat dia mengunjungi Maui yang hancur pasca kebakaran hutan pada Senin (21/8/2023).
Sementara di California, badai Hilary justru memicu hujan deras dan banjir yang membahayakan kawasan tersebut. Anomali cuaca sedang mengancam sekujur dunia.
Namun di antara reruntuhan bangunan yang menjadi arang di Hawaii ada pemandangan ganjil di mana terdapat satu rumah beratap merah di Maui, yang menjadi viral, karena tidak tersentuh oleh kobaran api. Pemilik rumah itu menjelaskan soal rumahnya yang masih utuh itu. Rumah Dora Atwater Millikin ini terlihat masih berdiri tegak meski kediaman tetangganya sudah menjadi abu dilahap si jago merah.
Dia menjelaskan detail kecil tak terduga yang menurutnya membantu rumahnya itu tetap utuh. Gambar udara yang menakjubkan dari properti yang tidak rusak itu menjadi viral minggu lalu.
Menurut Atwater Millikin, sebelum kebakaran hebat terjadi, dia telah melakukan renovasi rumah itu baru-baru ini. Dia sama sekali tidak tahu bakal terjadi kebakaran hebat di Hawaii.
“Ini adalah rumah yang 100 persen terbuat dari kayu. Jadi kami tidak membuatnya tahan api atau apa pun,” kata pelukis lanskap tersebut kepada Los Angeles Times seperti dikutip tempo.co Rabu (23/8/2023).
Atwater Millikin mengatakan bahwa dia dan suaminya, Dudley, adalah seorang pensiunan manajer portofolio. Saat merenovasi rumah, mereka tidak mempertimbangkan bakal terjadi kebakaran hutan. Rumah itu dibeli tiga tahun lalu. Rumah itu telah berusia sekitar 100 tahun.
“Kami menyukai bangunan tua. Jadi kami hanya ingin menghormati bangunan tersebut,” kata Atwater Millikin. “Dan kami tidak mengubah bangunan itu dengan cara apa pun, kami hanya merestorasinya,” ujarnya.
Mereka memutuskan untuk mengganti atap aspal yang terbuat dari logam berat. Keputusannya itu mungkin secara tidak sadar membuat rumahnya tetap utuh dari kebakaran hutan yang paling mematikan di AS dalam lebih dari satu abad terakhir.
Dia diberitahu bahwa selama kebakaran, ada potongan kayu sepanjang 6,12 inci yang terbakar dan hampir melayang di udara bersama angin. “Potongan kayu itu akan menabrak atap orang, dan jika itu adalah atap aspal, itu akan terbakar. Dan jika tidak, mereka akan jatuh dari atap dan kemudian membakar dedaunan di sekitar rumah,” ujarnya.
Selain itu, rumah beratap merah ini juga selamat mungkin karena tak terlu dekat dengan properti di sekitarnya. Lokasinya dibatasi oleh laut, jalan raya, dan lahan kosong.
Saat kebakaran melanda Hawaii, Atwater Millikin dan suaminya sedang mengunjungi keluarganya di negara bagian lain. Mereka berencana untuk segera kembali ke Maui dan membuka rumahnya untuk tetangga yang kehilangan tempat tinggal.
“Kami kehilangan tetangga dalam hal ini, dan tetangga kehilangan segalanya,” kata Atwater Millikin kepada surat kabar California.
“Begitu banyak orang telah kehilangan segalanya, dan kita perlu saling menjaga dan membangun kembali. Semua orang perlu membantu membangun kembali,” katanya. (gas/rtr/tmp)