SUMENEP| DutaIndonesia.com – Baznas Jatim berkolaborasi dengan Pemprov Jatim tahun ini segera merealisasikan bantuan perbaikan rumah bagi warga mantan penganut Syiah yang kini telah kembali ke aliran Sunni di Sampang Madura. Sebanyak 62 kepala keluarga yang akan menjadi penerima program tersebut.
Hal itu dikemukakan Wakil Ketua II Baznas Jatim KH Drs Ahsanul Haq, saat memberi pengarahan dalam acara Silaturrahmi dan Koordinasi Pimpinan Baznas se Madura , yang bertema Tantangan Kemiskinan Ekstrim dan Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Senin (14/10/2024).
Kegiatan yang digelar di Pendopo Bupati Sumenep itu selain dihadiri Kiai Ahsanul Haq juga dihadiri Kepala Bakorwil IV Pamekasan Sufy Agustini dan seluruh pimpinan Baznas dari empat kabupaten di Madura.
Kiai Ahsanul Haq mengungkapkan beberapa waktu lalu Baznas Jatim diundang Bakesbangpol Jatim terkait penanganan mantan warga syiah yang ada di Sampang. Sampai saat ini ada beberapa diantara mereka masih belum punya rumah tinggal yang layak.
“Kami dari Baznas Jatim berkomitmen mulai beberapa tahun lalu sampai hari ini tidak berubah, kami ingin membantu pembangunan rumah yang layak huni untuk kaum mantan syaih di sampang, yang Alhamdulillah sekarang udah kembali ke sunni,” kata Kiai Ahsanul.
Rumah tak layak huni yang akan segera diperbaiki sebanyak 62 unit. Anggaran yang digunakan akan kolaborasi antara Baznas Jatim dan Pemprop Jatim. Pemrop Jataim kebagian untuk membantu sebesar Rp 30 juta perunit dan Baznas Jatim kebagian menyumgbang Rp 20 juta. Total biaya perbaikan berjumlah Rp 50 juta tiap unit rumah.
“Jadi masing masing rumah mendapat bantuan perbaikan Rp 50 juta. Kalau ini dimaksimalkan jadinya sudah layak untuk dihuni, kurang lebih 62 rumah, kita dan pemprov berharap diakhir bulan Desember, pekerjaan ini sudah bisa diselesaikan,” terangnya.
Pada kesempatan itu kiai Ahsanul juga menyampaikan Baznas Jatim kini mendapat jatah program perbaikan rumah dari Baznas RI sebanyak 40 unit. Puluhan unit program perbaikan itu akan dibagikan ke 10 kabupaten di Jatim sehingga masing masing mendapat 4 unit.
“Tiap unit bantuannya sebesar Rp 25 juta. Kebetulan di Madura hanya kebagian untuk satu kabupaten yakni kabupaten Pamekasan sebanyak 4 unit. 9 kabupaten lainnya diberikan kepada daerah luar Madura. Karena itu kami minta Pemekasan segera siapkan nama dan alamat calon penerimanya, “ ucapnya.
Dia berharap kalau bantuan itu sudah cair untuk segera laksanakan pengerjaannya dan melaporkan perkembangannya. Kecepatan pelaporan, kata Kiai Ahsanul akan menjadi alasan bagi Baznas RI untuk memberikan bantuana lainnya kepada Baznas di daerah.
Pada akhir sambutannya Kiai Ahsanul menyampaikan bahwa pada tanggal 23 hingga 25 Oktober mendatang, Baznas Jatim akan menggelar Rakorda di Batu Malang. Rapat itu melibatkan seluruh pimpinan Baznas Daerah se Jatim, dan akan dihadiri para pemateri dari Baznas RI, Pemrop Jatim hingag pejabat dari Bank Indonesia Jatim.
Selain dari internal Baznas yang diundang untuk hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bagian Kesra tiap pemerintah daerah dan Kepala Kantor Kemenag se Jatim. Karena dua institusi ini yang bersentuhan langsung dengan Baznas di daerah. (mas)