SURABAYA| DutaIndonesia.com – Zuhud merupakan salah satu akhlak dan sifat yang disukai oleh Allah SWT. Sifat tersebut juga diteladani oleh Nabi Sulaiman (nabi paling kaya) dan juga Nabi Muhammad SAW (nabi yang hidup miskin).
“Orang zuhud itu, masyaAllah… secara pribadi, dia tidak butuh dunia, meski tidak harus kehilangan dunia. Jadi yang ada di pikirannya hanyalah mendekatkan diri kepada Allah, mendapatkan ridlho Allah secara total dan memikirkan orang lain untuk kebaikannya,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA (Kiai Asep), pada pengajian pagi para siswa tsanawiyah dan aliyah Amanatul Ummah, Siwalan Kerto, Wonocolo, Surabaya, Rabu pagi (8/11/2023).
Konsep zuhud menurut Nabi Muhammad adalah sikap manusia untuk berada di jalan tengah atau i’tidal dalam menghadapi segala sesuatu. Hal itu dapat dilihat dari sabda Beliau: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok pagi” (al-hadits).
Sebagai contoh perilaku zuhud adalah, Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad SAW pernah melakukan kebaikan zuhud, yakni memberi makan makanan lezat kepada orang lain, sedangkan keduanya hanya makan roti dan gandum.
“Orang zuhud itu nak, perutnya bersih dari barang-barang haram. Dan kepada orang-orang zuhud, malaikat Jibril melalui Nabi Muhammad menitipkan para tetangga,” kata Kiai Asep.
“Ingat nak, kenikmatan apa pun yang kamu terima, tidaklah besar. Kecuali kalian memikirkan orang lain, lalu menolongnya, menyantuninya, menyedekahinya. Maka kenikmatanmmu akan bertambah besar … dan bertambah besar…,” sambung Kiai Asep.
Diberi gambaran oleh Kiai Asep, bahwa orang muslim yang zuhud, ketika dia keluar dari dunia (mati karena dicabut nyawanya) akan amat sangat senang dan gembira. Karena melihat akhirat yang luas dan indah serta berlimpah kesenangan.
“Kegembiraannnya itu nak, seperti seorang anak kecil (bayi) yang baru keluar dari perut bunya yang gelap dan sempit, lalu melihat alam dunia yang luas dan indah. Maka bayi-bayi itu menangis karena senang,” jelas Kiai Asep.
Secara disiplin ilmu agama Islam, pengertian dan keutamaan berperilaku zuhud adalah sebagai berikut;
1. Pengertian
Hakikat zuhud adalah mengalihkan kesenangan dari sesuatu kepada sesuatu yang lebih baik. Sedangkan, praktisnya zuhud adalah hilangnya hubungan hati dengan harta dan tidak harus kehilangan harta.
Imam Junaidi berkata, zuhud adalah menganggap kecil dunia dan menghapus pengaruhnya di hati. Kemudian, Imam Abu Sulaiman Ad-Darani mengatakan zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu yang menyibukkan seseorang dari Allah.
Sedangkan, dijelaskan oleh Imam Sufyan Ats-Tsauri, zuhud dunia adalah terbatasnya angan-angan. Terakhir, dalam hadist dijelaskan zuhud di dunia adalah kesenangan hati dan badan di mana mencintai dunia memperpanjang kesusahan.
2. Keutamaan
Keutamaan zuhud adalah memiliki posisi paling utama setelah bertakwa kepada Allah SWT. Pasalnya, zuhud menjadikan seseorang mencintai Allah dengan segenap hatinya.
Dalam hadist riwayat Ibn Majah, Rasulullah SAW bersabda, “Zuhudiah apa yang ada di sisi manusia, maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudiah apa yang ada di sisi manusia, maka manusia akan mencintaimu.”
Adapun, tanda sifat zuhud pada manusia adalah tidak adanya rasa tamak pada harta orang lain dan justru suka memberi kepada orang lain. Hal ini pun bisa menjadi faktor keselamatan diri sebab dituliskan oleh Jamal Ma’mur orang yang tidak zuhud dunia ibarat orang yang mabuk atau tenggelam yang tidak mengetahui jalan karena lahir dan batinnya sibuk mencari dunia. (Moch. Nuruddin)