FJPI Gelar Workshop KBGO dan Pameran Foto

oleh
Salah satu karya foto yang akan dipamerkan di Hotel Regantris, 10-11 Mei 2024.
Salah satu karya foto yang akan dipamerkan di Hotel Regantris, 10-11 Mei 2024.

 

SURABAYA| DutaIndonesia.com- Kasus kekerasan terhadap perempuan menunjukkan angka yang kian memprihatinkan. Perkembangan teknologi menjadi pintu masuk dan fasilitas terjadinya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang dampaknya sama seperti di dunia nyata.

“Kasus KBGO menjadi ancaman nyata, karena regulasi atau peraturan yang ada saat ini belum ampuh melindungi perempuan dari berbagai bentuk kekerasan,” kata Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Jawa Timur, Tri Ambarwati, dalam rilisnya Kamis (9/5/2024).

Diungkapkan, data pengaduan Kekerasan Siber Berbasis Gender (KSBG) di Komnas Perempuan selama tahun 2022 memang menunjukkan penurunan 1,4% dibanding tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, lanjutnya, jumlah kasus Siber di ranah personal sebanyak 821 kasus yang didominasi kekerasan seksual. Dan terbanyak dilakukan oleh mantan pacar (sebanyak 549 kasus) dan pacar (230 kasus).

Sementara kasus Siber di ranah publik, terbanyak dilakukan oleh “teman media sosial” sebanyak 383 kasus. Pada tahun ini, kasus yang disebabkan dari pinjaman online (pinjol) meningkat sebanyak 225% (13 kasus) dibandingkan tahun sebelumnya (4 kasus).

Melihat data di atas, FJPI menggelar workshop KBGO di 5 kota yaitu Medan, Pontianak, Surabaya, Sorong dan Manado.

Untuk workshop KBGO di Surabaya, diselenggarakan pada 10-11 Mei 2024. Selain pelatihan dan workshop untuk peserta yang merupakan jurnalis perempuan, juga digelar pameran fotografi. Pameran foto bertajuk ‘We Work Too’ yang menampilkan karya fotografer perempuan ini berlangsung di Hotel Regantris dan terbuka untuk umum.

“KBGO menjadi isu global yang harus dicegah, karena itu perlu sosialisasi dan pemahaman bersama terutama bagi jurnalis perempuan. Selain karena kerap terjadi, dampaknya sangat luas,” ujar Tri Ambarwati.

Untuk pelatihan dan workshop, nantinya akan dilaksanakan secara tatap muka selama dua hari penuh dengan berbagai metode dan aktivitas pembelajaran.

“Peserta pelatihan terdiri para jurnalis dengan pemateri yang akan memberikan pemahaman tentang KBGO (urgensi KBGO, definisi KBGO, jenis-jenis KBGO),” ujarnya.

Selain juga akan memaparkan pemahaman tentang penanganan KBGO (pendekatan sosial, psikologis dan hukum). Termasuk peran dan strategi jurnalis dalam meliput KBGO.

“Pelatihan juga akan dibarengi dengan pameran foto dari  jurnalis perempuan Surabaya dan juga anggota FJPI di Indonesia,” tambahnya. (ret,tis)

No More Posts Available.

No more pages to load.