PTM di Tengah PPKM Level 4 Sama dengan Bunuh Diri
BLITAR | DutaIndonesia.com – Salah seorang guru di Blitar Jawa Timur, Drs Setyobudi, membantah bila ada sekolah di daerahnya melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah PPKM.
“Berita tentang Blitar ngotot PTM itu tidak benar. Apalagi kalo alasannya insentif. Nggak ada yang gara-gara insentif terus ngotot minta masuk. Sekolah saya (SMA Negeri 1 Talun, Red.) selama PPKM ini masih tetap daring,” kata Setyobudi kepada DutaIndonesia.com Minggu 1 Agustus 2021.
SMAN 1 Talun Kabupaten Blitar sendiri dikenal sebagai Sekolah berbasis IT dengan program Unggulan Pembelajaran, Penilaian dan Pengelolaan Administrasi berbasis IT, termasuk sekolah Zonasi, sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Bebas Narkoba.
Sebelumnya, Drs Kartamun, guru SMKN 1 Banyuwangi, juga menyebut senada. Sekolah di Jawa Timur (Jatim) memilih menunggu kebijakan resmi dari Pemerintah soal pembelajaran tatap muka (PTM). Karena itu mereka hingga saat ini masih menerapkan proses belajar mengajar secara daring. Salah satunya SMK Negeri 1 Banyuwangi.
Drs Kartamun, guru SMKN 1 Banyuwangi, mengatakan, sebenarnya bila ngotot PTM itu sama dengan bunuh diri. Apalagi bila tujuannya hanya untuk mengejar insentif. Kartamun sendiri belum tahu bila ada insentif semacam itu.
“Saya belum dengar tentang info yang seperti itu (insentif). Tapi yang jelas bila ngotot PTM di tengah PPKM, ya sama dengan bunuh diri menurut saya. Dan saya yakin kepala sekolah tidak akan sembrono karena penanggung jawab utama dan pertama di satuan pendidikan kalau terjadi apa apa, ya kepala sekolah,” kata Kartamun kepada DutaIndonesia.com Minggu 1 Agustus 2021.