SURABAYA | DutaIndonesia.com – Pemerintah menggembar-gemborkan percepatan program vaksinasi untuk mengejar herd immunity atau kekebalan komunitas. Bahkan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menargetkan memberi kado bagi perayaan HUT ke-76 Kemerdekaan RI berupa herd immunity tersebut. Namun sejumlah pihak meragukan target itu akan tercapai mengingat minimnya pasokan vaksin, masih banyaknya jumlah warga yang harus divaksin, serta mepetnya waktu yang tinggal beberapa hari lagi.
Untuk memenuhi target herd immunity seperti dicanangkan Gubernur Khofifah pada 17 Agustus 2021 mendatang, Jatim harus bisa menyelesaikan vaksinasi dosis kedua pada 28.855.623 orang dalam tempo 20 hari. Hingga Rabu (28/7/2021) jumlah warga Jatim yang sudah divaksin lengkap (dosis 1 dan 2) baru 2.970.583 orang atau 0,09% dari total sasaran sebanyak 31.826.206 orang.
Perhitungan tersebut didasarkan pada data vaksinasi per 27 Juli yang dirilis Dinas Kesehatan Jatim pada Rabu (28/7/2021). Dengan target itu pula berarti setiap harinya Jatim harus melaksanakan vaksinasi kepada sekitar 1,44 juta orang.
Data update vaksinasi di Jatim itu menyebutkan, pada 27 Juli 2021 sebanyak 7.429.873 orang telah menjalani vaksinasi dosis pertama dan 2.970.583 orang vaksin dosis kedua. Sehari sebelumnya (26/7/2021) yang menjalani vaksin dosis pertama sebanyak 7.376.142 (bertambah 53.731 orang) dan dosis kedua 2.908.699 (bertambah 61.884 orang).
Untuk diketahui, tercapainya herd immunity dihitung dari mereka yang sudah divaksin lengkap, dosis 1 dan 2. Menjadi persoalan karena stok vaksin di Jatim saat ini menipis.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Herlin Ferliana MKes mengakui, per Selasa (27/7/2021) stok (dosis vaksin) sangat menipis. Mendasarkan data Dinkes, total penerimaan vaksin Covid-19 di Jatim per periode 25 Juli 2021 sebanyak 12.062.410 dan seluruhnya sudah didistribusikan. “Kita masih menunggu stok dari Kemenkes RI,” ujar Herlin sebagaimana dikutip detikcom, Selasa (27/7/2021).