Kiai Asep Ingin Dirikan PP Amanatul Ummah di Setiap Provinsi Sebagai Model

oleh

MAJALENGKA | DutaIndonesia.com – Keberhasilan lulusan Ponpes Amanatul Ummah, baik sekolah MA maupun SMA Unggulan & Exellent, diterima hingga hampir 100% di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PT favorit baik dalam maupun luar negeri, membuat banyak lembaga pendidikan lain angkat topi. Bahkan mereka penasaran ingin belajar di Ponpes Amanatul Ummah.

“Saya punya keinginan untuk mendirikan sekolah Amanatul Ummah di setiap propinsi di Indonesia, ” kata Prof DR KH Asep Saifuddin Chalim MA, pendiri dan pengaruh Ponpes Amanatul Ummah, pada Rakernas V Pergunu di Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat, pagi tadi (Minggu, 18/6/2023) kepada amanatulummah.com dan dutaindonesia.com. 

Saat ini, Ponpes Amanatul Ummah sudah ada di tiga tempat, yakni di Siwalan Kerto Surabaya, Jatim; Pacet, Mojokerto, Jatim dan di Leuwimunding, Majalengka, Jabar. 

Dikatakan oleh Kiai Asep, lulusan SMA maupun MA yang sudah masuk PTN jalur jalur prestasi atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), hampir 400 siswa. 

Sedang sisanya melalui jalur tes atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan di PT favorit di luar negeri. 

Seperti di Jepang, Rusia, RRC, Mesir, dan negara timur Tengah lainnya. 

“Sehingga hampir 100%, alhamdulillah diterima di perguruan tinggi, ” tegas Kiai Asep. 

Hal tersebut tidak hanya karena kualitas pengajarnya saja, namun cukup kompleks masalah sistem, penciptaan cultur belajar, dan lain sebagainya. 

Ada pun keinginan Kiai Asep untuk mendirikan Ponpes Amanatul Ummah di setiap provinsi, merupakan jawaban bagi beberapa pimpinan lembaga yang meminta Kiai Asep untuk menularkan ilmunya, strateginya dan sistemnya. 

Kedua, Kiai Asep berharap, keberhasilan Ponpes Amanatul Ummah itu nanti bisa menjadi percontohan bagi pondok pesantren – pondok pesantren di provinsi setempat. 

“Nggak masalah, saya makin senang dunia pendidikan di Indonesia, khususnya yang berbasis pesantren bisa dikembangkan di seluruh Indonesia, ” kata Kiai Asep. 

Ketiga, memberikan kesempatan bagi anggota Pergunu untuk mengisi dan mengembangkan sistem pendidikan ala Amanatul Ummah. 

Namun Kiai Asep tidak menjelaskan model pendirian Amanatul Ummah di masing-masing provinsi tersebut. 

Apakah membangun sendiri  atau sistem kerjasama dengan Pondok Pesantren / sekolah-sekolah yang sudah ada. Apakah joint venture atau joint operasional ataukah sistem franchise manajemen. 

“Tapi sudah ada santri lulusan Amanatul Ummah yang mendirikan pesantren dan sekolah ala Amanatul Ummah dan nama Amanatul Ummah. Yakni di daerah Maluku dan di daerah Banyuwangi, ” kata Masud Adnan, Pimred Bangsa Online yang sering bersama dengan Kiai Asep. 

Namun Wakil Ketua MPR, Yandri Susanto SPt,  menjelaskan bahwa dirinya telah meminta Kiai Asep untuk membidani pondok pesantrennya di Jawa Barat.

“Kalau Pergunu ketua umumnya masih di bawah Kiai Asep, saya optimis sekitar pendidikan pesantren di Indonesia akan maju. Asal anggota Pergunu pandai-pandai menyerap ilmu pada Kiai Asep, ” kata Yandri di depan sekitar 2.000 peserta Rakernas V Pergunu di Leuwimunding, Majalengka, kemarin. 

Tak hanya Yandri, namun seorang anggota DPRD Majalengka juga mengutarakan kebanggaannya dengan prestasi PP Amanatul Ummah. Dan dia berharap PP Amanatul Ummah di Leuwimunding bisa dikembangkan, untuk kemajuan putra-putri Majalengka. 

Kiai Asep sedikit membuka resepnya, selain kerja keras, disiplin dan jujur, para civitas akademika Amanatul Ummah juga harus tahu dan faham, maksud tujuannya dia belajar, target yang harus di capai, termasuk visi dan musisi sekolahannya. 

Selain itu, standar nilai perguruan tinggi yang disyaratkan, juga harus bisa diraih oleh siswa. Yakni saat semester 6, lebih banyak diisi dengan try out – try out hingga masing-masing bisa melampaui syarat nilai minimal PTN. 

Sedang untuk PT luar negeri, maka selain syarat teknis, syarat capaian Toefl (Bhs Inggris) juga harus melebihi angka minimal. (Moch Nuruddin).

No More Posts Available.

No more pages to load.