Kisah Edy Purwoko, Petani Milenial Nyalakan Listrik Masuk Sawah: Bikin Sang Naga Melimpah, Petani Pun Sejahtera (2)

oleh

Edy Purwoko, pemuda Desa Bulurejo Kec. Purwoharjo Kab. Banyuwangi menjadi ikon petani milenial. Bukan sekadar petani seperti gambaran zaman dulu yang “ndeso”, Edy Purwoko memberi inspirasi bahwa petani bisa keren meski harus bergelut dengan sawah dan ladang. Edy merupakan pemuda entrepreneur di bidang pertanian. Pria ini aktif mengikuti kegiatan bertema pertanian untuk kalangan muda yang digelar sejumlah BUMN. Termasuk Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ikuti bagian kedua kisah petani pengusaha ini.

Oleh Gatot Susanto

EDY PURWOKO bersama sang istri Lusiani Bina Rahayu cukup terkenal di dunia maya. Mereka akrab disapa Edy Lusi di Facebook. Edy didukung istri memang getol mengembangkan buah naga bersama PANABA. Edy melanjutkan, PANABA merupakan saksi perkembangan buah naga di Banyuwangi. Yang dulunya lahan garapan petani cuma belasan hektare sekarang sudah ribuan hektare buah naga dikembangkan di Banyuwangi.

“PANABA juga didirikan untuk memproduksi buah naga yang berkualitas, dan sekarang bisa dilihat hasilnya. Banyuwangi menjadi penghasil buah naga terbesar di Indonesia. Selain itu buah naga di Banyuwangi sudah dikenal kualitasnya di seluruh pasar buah-buahan Indonesia. Inilah pentingnya inovasi,” katanya.

Edy ditunjuk menjadi Ketua PANABA sejak 2017 hingga sekarang. Dia juga menjadi saksi perkembangan buah naga yang awalnya memang dari kampung Bulurejo dan sekitarnya.

“Kebetulan waktu itu saya sendiri menjadi ketua karang taruna di desa kami. Dan karena memang kampung kami dikenal mayoritas petaninya mengembangkan buah naga, maka karang taruna di kampung ini kami beri nama Karang Taruna Kampung Naga. Lewat karang taruna ini, bersama teman-teman yang lain satu kampung, terus bereksperimen untuk memaksimalkan buah naga. Kami juga mengawali memakai sistem perlampuan (Program Electrifying Agriculture) untuk buah naga,” ujarnya.

PANABA sendiri berdiri sekitar tahun 2016. Awalnya dari grup Facebook tentang buah naga dengan nama sama PANABA (Petani Naga Banyuwangi ) yang saat itu anggotanya sudah ribuan. Iseng-iseng Edy pun ikut bergabung. Saat grup PANABA di dunia maya mengadakan kopdar (pertemuan), Edy pun datang.

Baca Berita Terkait: Kisah Edy Purwoko Sang Petani Naga (Bagian 1)

“Dari hasil kopdar pertama dan kedua kita menyepakati ke mana arah PANABA, yaitu untuk membuat buah naga Banyuwangi jaya dan kami akan mengadakan pertemuan rutin 6 bulanan yang hingga sekarang sudah kopdar yang ke-11. Selain itu saya selalu meng-update cara perawatan hingga harga terbaru buah naga lewat grup PANABA. Dalam berjalannya waktu, kita membuat anggota grup yang inti, atau yang serius di pernagaan dan harus petani buah naga asli dari Banyuwangi. Dan sekarang anggota yang aktif sekitar 170-an petani, tapi anggota kita itu ada di seluruh daerah sentra-sentra buah naga dan menjadi icon di daerahnya. Maksudnya mereka juga mengedukasi cara bertanam buah naga yang benar pada masyarakat di daerahnya. Dan PANABA sekarang sudah menjadi perkumpulan resmi yang sudah diakui Menkumham mulai tahun 2021 ini,” katanya.

No More Posts Available.

No more pages to load.