Konfercab ISNU Mojokerto, Kiai Asep Minta Pengurus Baru Lanjutkan Rencana Dirikan Perguruan Tinggi di Bumi Majapahit

oleh

MOJOKERTO | DutaIndonesia.com –  Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Pimpinan Cabang Mojokerto berkeinginan untuk mendirikan perguruan tinggi di Kabupaten Mojokerto. 

Hal ini terungkap saat Ketua PC ISNU Kab. Mojokerto memberikan sambutan pada acara Konfercab ISNU PC Mojokerto, di Guest House, Universitas KH Abdul Chalim, Sabtu, 27 Mei 2023.

“Namun karena ada Covid, sehingga program pendirian Perguruan Tinggi  tertunda, ” kata Ketua ISNU Kab. Mojokerto Mukti Ali SAg MM.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Ahli ISNU Kab. Mojokerto, Prof. DR. KH. Asep Saifuddin Chalim MAg, mengatakan, agar pengurus baru nanti melanjutkan program tersebut. Yakni mendirikan perguruan tinggi di Bumi Majapahit.

Dijelaskan oleh Kiai Asep, bahwa salah satu kunci keberhasilan adalah adanya akses intelektual. Baru kemudian di topang oleh yang lain. 

Dalam hal ini, konseptor harus ada. Selain itu, eksekutor yang mampu mengejawantahkan konsep yang dimaksud, juga harus ada. Di samping juga perlunya komunikator. “Jadi tiga hal tersebut harus ada. Baru program pendirian perguruan tinggi bisa berjalan,” tegasnya. 

Kemudian Kiai Asep mencontohkan saat Yayasan Amanatul Ummah mendirikan IKHAC (Institut KH Abdul Chalim  yang sekarang berubah menjadi universitas). 

“Waktu itu, saya nggak punya apa-apa, lalu membuat Takbir Akbar hingga terkumpul dana cukup, ” kata Kiai Asep.

Tak hanya itu, Kiai Asep juga mencontohkan bagaimana peran penting seorang komunikator. 

Seperti saat berdirinya Nahdlatul Ulama, di mana Abahnya, KH Abdul Chalim, menjadi komunikator hebat. 

“Jadi konsep saja tanpa action, tanpa kerja nyata, tidak ada hasilnya, ” tegas Kiai Asep memberikan motivasi pada anggota ISNU Mojokerto. 

Harapan Gus Barra

Pada kesempatan itu, DR Mohammad Al Barra Lc. MHum, yang juga sebagai Wakil Bupati Mojokerto, mengharapkan agar acara Konfercab bisa berjalan lancar tanpa kendala. 

Gus Barra juga mengingatkan bahwa sarjana adalah salah satu tiang pioner pembangunan Kabupaten Mojokerto. 

Dia mencontohkan, ketika Jepang di bom atom oleh Amerika Serikat, sehingga luluh lantak negaranya. 

Maka saat itu yang dicari oleh Kaisar Jepang, Hirohito, adalah guru. “Tinggal tersisa berapa guru yang ada? ” tanya Kaisar saat itu. 

Sang jenderal yang mengawal bertanya, kenapa harus guru yang dicari? Bukankah kami bisa menjaga keselamatan Kaisar? 

“Kamu jenderal, bisa menyelamatkan saya seorang, tapi guru ke depan, bisa menyelamatkan seluruh bangsa Jepang, ” jawab Kaisar Hirohito kepada jenderalnya. 

Dan terbukti, hanya cukup 40 tahun, para guru Jepang mampu mengangkat derajat kemajuan negara Jepang, selaras dengan negara-negara maju dunia lainnya. Padahal para analis, Jepang membutuhkan waktu tak kurang dari 150 tahun untuk bangkit. (Moch. Nuruddin)

Keterangan Foto:

Ketua ISNU Kab. Mojokerto saat memberikan cenderamata kepada Kiai Asep.

No More Posts Available.

No more pages to load.