Laporan dari Amerika Serikat:  Aksi Penembakan Massal Marak, Arek Suroboyo di Pennsylvania Jaga Diri Bawa Pepper Spray

oleh

Sejumlah negara mengeluarkan travel warning buat warganya yang  pergi ke Amerika Serikat (AS). Imbauan itu buntut dari maraknya aksi penembakan yang terjadi di negeri Paman Sam. Menparekraf Sandiaga Uno sempat memperingatkan traveler RI untuk sangat berhati-hati bila bepergian ke AS saat terjadi aksi penembakan di Texas, AS, di mana ada seorang WNI menjadi korbannya. Kondisi itu membuat WNI di Amerika termasuk para diaspora semakin khawatir.

Laporan Gatot Susanto

VANNY TOUSIGNANT, desainer diaspora Indonesia pemilik New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) mengaku situasi di New York maupun New Jersey tempat tinggalnya biasa-biasa saja. “Kalau kami di NY dan NJ biasa-biasa saja. Tidak ada masalah,” kata Vanny kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Selasa (16/5/2023) siang.

Namun demikian, Fenny Handayani, diaspora yang tinggal di negara bagian Pennsylvania, mengaku agak khawatir dengan kabar seringnya terjadi aksi penembakan di Amerika. Namun karena Fenny dan keluarganya tinggal di daerah sub-urban, bukan di ibukota negara bagian Pennsylvania, Philadelphia, sehingga dia bersama suami dan anaknya  aman-aman saja.

“Fenny tinggal di sub-urban alias nggak di kota. Jadi alhamdulillah aman-aman saja. Fenny juga sudah jarang ke kota. Takut tingkat criminal tinggi apalagi sebentar lagi mau summer time and anak-anak out from school. Liburan sekolah biasanya itu tuh tinggi lagi criminal-nya,” kata Fenny, yang arek Suroboyo ini, kepada DutaIndonesia.com dan Global News, Selasa (16/5/2023) siang.

Saat ini anak-anak tidak boleh liburan bersama teman-temannya. Bila ingin berlibur mereka harus mengajak para orang tuanya.

“Tidak boleh with their friendss family. Intinya kalau mereka liburan harus selalu sama kita  ortunya. Saya sendiri untungnya anak-anak masih usia 13 and 9 tahun. Jadi masih harus sama ortu kalau libur nginep-nginep gitu,” ujarnya.

Lalu apa benar kepemilikan senjata di Amerika sangat bebas? “Nah itu, kalau di Pennsylvania harus punya permit untuk bisa dibawa ke mana-mana.  Sebenarnya ngga sangat bebas yah, tapi oknum-oknum inilah yang bisa bawa seenaknya,” katanya.

Namun demikian, aturan kepemilikan senjata di masing-masing negara bagian memang berbeda satu sama lainnya. “Fenny nggak paham aturan di different state . Seperti New York and New Jersey, mereka punya aturan sendiri . Nah, USA ini punya 50 states. Jadi mereka punya aturan sendiri tentang bawa senjata and beli senjata,” ujarnya.

Fenny sendiri seorang realtor agent. Dia menjadi marketing properti di Amerika.  Karena itu dia selalu membawa pepper spray. Alat pengganti senjata ini berupa semprotan merica mengandung zat pengikat (lachrymatory) yang membuat mata perih dan mengeluarkan air mata. 

Bahan dasar semprotan merica adalah minyak cabai yang dikenal sebagai oleoresin capsicum, ditembakkan saat penggunanya tengah menghadapi aksi kejahatan. Fenny membawa senjata itu karena dia selalu bertemu clients yang tidak tahu siapa yang akan mereka temui. 

“Kalau sama suami beda karena my husband seorang pemburu. Jadi kalau dia pergi ke mana-mana selalu bawa senjatanya untuk melindungi kita semua. Merasa aman kalau pergi sama dia. Tapi kalau Fenny pergi sama anak-anak ke kota selalu aku bawa pepper spray. Saya belum berani bawa senjata meskipun sudah punya permit, takut salah nembak hehehe. The important thing, pokoknya jangan lengah kalau ke mana-mana di sini atau di Indonesia juga,” katanya memberi saran.

Seperti dikutip dari detik.com, sejumlah negara mengeluarkan travel warning buat warganya yang akan pergi ke Amerika Serikat. Imbauan itu buntut dari maraknya aksi penembakan yang terjadi di negeri Paman Sam.

Seperti dilansir Newsweek pada Selasa (9/5/2023), Gun Violence Archive, sebuah situs web yang memantau dan mengumpulkan informasi tentang penembakan di seluruh AS, menyebutkan, bahwa telah terjadi 21 insiden penembakan massal, yang didefinisikan sebagai satu insiden di mana sedikitnya empat orang ditembak dan terluka atau terbunuh, selama periode 1-7 Mei. Sejak awal 2023, telah terjadi 208 penembakan massal di seluruh AS. Tahun ini, tercatat hampir 15.000 orang tewas dalam insiden terkait kekerasan senjata di AS.

“Tingginya insiden seperti ini di AS tercermin dari tingkat kewaspadaan atas kekerasan senjata di Amerika di berbagai negara, seperti Kanada, Australia, dan Inggris, yang menyebutkan kekhawatiran tersebut dalam travel warning mereka,” urai laporan itu.

Misalnya, di dalam rekomendasinya untuk para pelancong yang akan melintasi perbatasan AS, otoritas Kanada menulis tentang tingginya tingkat kepemilikan senjata api di AS, dengan mencatat bahwa di banyak negara bagian, merupakan hal yang legal bagi warga untuk membawa senjata api secara terbuka di depan umum.

Salah satu aksi penembakan brutal kembali terjadi di Texas, Amerika Serikat  Oktober 2022 lalu dengan korban antara lain  warga negara Indonesia (WNI).  Untuk itu Menparekraf Sandiaga Uno sempat memperingatkan traveler untuk sangat berhati-hati bila bepergian ke negeri Paman Sam.

Sekitar 8 bulan kemudian aksi penembakan massal terjadi lagi di  sebuah mal di Texas mengakibatkan 9 orang tewas, termasuk pelaku penembakan tersebut. Dikutip dari AFP, Minggu (7/5/2023), penembakan massal secara brutal terjadi di sebuah mal di utara Dallas, Texas, memicu kepanikan di Allen Premium Outlets, kompleks perbelanjaan di Allen.

Associated Press pada Jumat (21/4/2023) lalu juga membuat laporan bahwa Amerika Serikat memecahkan rekor aksi penembakan massal pada 2023 dengan insiden mengerikan terjadi sekitar seminggu sekali sepanjang tahun ini. Aksi pembunuhan massal telah merampas 88 nyawa dalam 17 peristiwa selama 111 hari terakhir. Pada setiap aksi, pelaku menggunakan senjata api. Hanya pada 2009, tercatat tragedi serupa dalam periode waktu yang sama.

Sekolah dasar di Nashville misalnya menjadi saksi mata ketika sekelompok anak dirampas nyawanya dalam aksi penembakan massal.

Para pekerja di California Utara menjadi sasaran peluru akibat dendam di tempat kerja. Para penari di sebuah balai tari di luar Los Angeles dihabisi ketika mereka merayakan Tahun Baru Imlek.  Dalam seminggu terakhir, empat orang yang sedang berpesta meninggal dunia dan 32 orang lainnya terluka akibat aksi penembakan di Dadeville, Alabama.

Sementara seorang pria yang baru saja keluar dari penjara menembak mati empat orang termasuk orang tuanya di Bowdoin, Maine, sebelum membabi buta menembak kendaraan yang melintas di jalan raya.

Saat menanggapi aksi penembakan di Texas tahun lalu, Sandiaga Uno menyebut bahwa memang ada beberapa negara yang memperbolehkan kepemilikan senjata api. Tentunya kepemilikan senjata secara bebas dikatakannya dapat mengganggu kenyamanan kita dalam bepergian.

“Kemenparekraf sangat prihatin, mengucapkan belasungkawa, duka cita yang mendalam terhadap korban penembakan di negara bagian Texas,” kata dia dalam temu wartawan mingguan Senin (10/10/2022) lalu.

“Seperti kita ketahui, di beberapa wilayah dunia, penggunaan senjata api itu diperbolehkan. Dan tentunya dari aspek keamanan, aspek kenyamanan, aspek rasa aman itu masing-masing wilayah memiliki antisipasi daripada ancaman yang bisa mengganggu kenyamanan kita,” imbuh dia.

“Saya berpesan kepada seluruh warga negara Indonesia yang ada di luar negeri atau saya memiliki keluarga di Texas untuk mengantisipasi dan betul-betul berhati-hati,” kata dia lagi.

Saat itu kepolisian Texas menangkap tiga remaja terkait penembakan fatal yang menewaskan seorang wanita WNI bernama Novita Kurnia Putri (25).

 Seperti dilansir The Sun, para pejabat Bexar County menahan tiga remaja dan dua remaja yang ditangkap sebelumnya saat melanjutkan penyelidikan atas kematian Novita. WNI ini dilaporkan sedang bekerja menggunakan komputer di dalam rumah yang disewakan via Airbnb ketika diberondong tembakan dari luar. Sheriff Bexar County Javier Salazar meyakini para tersangka dalam kasus ini menembaki ‘rumah yang salah’ di area tersebut pada Selasa (4/10) dini hari pekan lalu. (*)

KETERANGAN FOTO

Fenny Handayani, diaspora asal Surabaya di negara bagian Pennsylvania, bersama putrinya, selalu bawa pepper spray saat bepergian ke kota. Foto lain, Proses evakuasi warga saat aksi penembakan massal di Texas, Amerika Serikat.

No More Posts Available.

No more pages to load.