BUSAN | DutaIndonesia.com – Dimas Harris Sean Keefe, PhD student International Trade and Commerce di Pusan National University, Busan, Korea Selatan, menyambut positif permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air dapat menjadi bagian dari rantai pasok global. Harapan Kepala Negara itu disampaikan dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Senin (16/8/2021) lalu.
“Program pemerintah yang ingin mencetak 500.000 UMKM unggul harus diimbangi bagaimana pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dapat menjaga keberlangsungan usaha mereka di tengah pandemi atau tantangan ke depan. Pandemic covid-19 bukan hanya memberikan aspek negatif bagi perekonomian namun juga sisi positif,” kata Dimas yang juga Ketua .Perpika (Persatuan Pelajar Indonesia di Korea) ini kepada DutaIndonesia.com dan koran Global News Rabu 18 Agustus 2021.
Salah satunya adalah dengan mendorong pelaku usaha untuk lebih adaptif sehingga bisa mengembangkan bisnisnya dalam kondisi apa pun. Sebagai contoh, kata dia, penerapan digitalisasi dalam operasi bisnis.
“Operasi bisnis sangat erat hubungannya dengan kemampuan mengelola dan memanage penyaluran produk dan jasa kepada target konsumen melalui rantai pasokan. Nah Presiden Jokowi mendorong agar UMKM Indonesia bisa masuk ke dalam rantai pasok global. Untuk bisa mewujudkan hal ini, hemat saya, para pelaku usaha perlu memahami bagaimana bisa meningkatkan agility dan resilience (lincah dan tangguh). Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha yang ingin masuk ke dalam rantai pasok global melalui digitalisasi adalah dengan melakukan integrasi sumber daya organisasi/usaha dan juga meningkat visibilitas bisnis secara berkala,” katanya.