LUWU UTARA | DutaIndonesia.com – Pasangan suami istri, Riko Wahani dan Abia Pratiwi, benar-benar hidup di dua sisi dunia yang kontras. Sungguh berbeda. Hidup di desa yang sangat indah, yang dikepung gunung-gunung, di Desa Ambalong, Kec. Seko, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Namun untuk mencapai keindahan itu bukan perkara mudah. Sungguh berat menuju Seko sebab jalannya masih rusak berat dan dalam proses pembangunan. Sebagian jalan lintas dari Sabang menuju Seko masih belum bisa dilalui mobil, bahkan kendaraan bermotor roda dua, pun harus berjibaku menembus “jalur horor” tersebut, mengingat bila musim hujan jalan ini berlumpur yang sangat licin.
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM. Nurdin Abdullah dan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat meninjau pembangunan jalan itu Kamis 30 Mei 2019 lalu sempat menjanjikan jalan ini bisa dilalui mobil akhir tahun itu, tapi hal itu hanya sebagian sebab masih menyisakan “jalan horor” lain, khususnya yang menuju desa tempat tinggal keluarga Abia Pratiwi ini di Desa Ambalong.
“Untuk jalan ke sana sekarang sudah dalam tahap pengerjaan tapi masih ada juga yang rusak seperti dalam foto-foto yang saya ambil dalam perjalanan pulang beberapa waktu itu. Itu kalau dari Kota Sabang mau ke Seko sekitar 120 kilometer kalau 4 tahun lalu saya lalui 120 kilo selama 2 hari 3 malam di jalan dengan motor karena pas musim hujan. Itu foto kondisi jalan yang masih belum dikerjakan karena pengerjaannya belum sampai di sini. Nama lokasi ini Lambiri,” kata Riko Wahani kepada DutaIndonesia.com Senin 5 Juli 2021.
Dalam foto yang dikirim Riko tampak sejumlah orang dengan mengendarai sepeda motor membawa barang-barang dan penumpang. Tampak pula mereka berhenti berderet di sebuah tempat yang penuh lumpur. Selain itu mereka juga berhenti di jalan setapak yang super sempit di sebuah tebing yang di sebelahnya menghampar jurang beserta sungai di bawahnya.