JAKARTA | DutaIndonesia.com – Selain seniman dan desainer dari Kampoeng Tjibarani Kota Bandung Jawa Barat, desainer aksesoris asal Ambon, Ir Theodora E.A.A.Matrutty MSi, juga akan tampil dalam event akbar New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) di KJRI NY, 10 September 2021. Theodora akan menampilkan desain aksesoris sisik ikan.
Misalnya produk anting, kalung, gelang, bros, tusuk konde, peniti jilbab, dan lain-lain. Semua berbahan dasar sisik ikan.
“Saya seorang designer aksesoris sisik ikan. Ada jahit sisik ikan sebagai pengganti payet di baju. Selain itu ada juga produk lampu sisik ikan, tissue, pohon Natal, pigura kaca, hiasan dinding dan lain lain,” kata Theodora Matrutty kepada DutaIndonesia.com Sabtu 4 September 2021.
Theodora berangkat dari Ambon ke New York Sabtu 4 September 2021 hari ini. Penampilan ini merupakan yang keempat kalinya bagi Theodora dalam acara yang digelar Vanny Tousignant, founder New York Indonesia Fashion Week (NYIFW). Sebelumnya dia tiga kali tampil dalam International Fashion And Art Week (IFAW) yang juga digelar Vanny Tousignant.
“Untuk NYIFW baru pertama sedang IFAW sudah tiga kali,” kata Theodora.
Sementara untuk rancangan baju, Theodora membuat baju dengan bahan dasar Tenun Tanimbar, dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar ( KKT) dipadukan dengan kain ecoprint yang dibuat sendiri dengan memanfaatkan daun -daun yang tumbuh di pesisir pantai.
“Ada daun ketapang, ada pula mangrove. Lalu daun katang katang yang menjalar, bintanggor, waru, dan lain lain,” katanya.
Keunggulannya, kata dia, memanfaatkan limbah hasil perikanan berbasis blue economy. Zero waste. Ini berarti peduli lingkungan. Dan menambah khazanah budaya Indonesia.
“Dengan demikian, proses produksinya sudah menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah,” katanya.
Theodora menegaskan aksesoris sisik ikan belum banyak di pasaran. Baik di Indonesia, apalagi di Amerika. “Karena itu kami yakin aksesoris sisik ikan sangat diminati publik Amerika,” katanya.
Menurut dia, banyak kekayaan alam baik potensi kelautan maupun di darat yang layak untuk dipromosikan ke dunia internasional. Selain itu juga hasil tambang dan rempah-rempah.
“Maluku kaya dengan rempah rempah. Belum lagi pariwisatanya, sungguh indah. Banyak destinasi wisata yang indah memesona,” katanya.
Selain seorang desainer, Theodora juga berprofesi sebagai dosen. Dia mengajar pada jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon. (gas)