Kontroversi Indonesia Now di New York Fashion Week, Fitri Salhuteru Adukan Eski ke KJRI New York: Seperti Biasa, Ya Minta Maaf Aja!

oleh
Fitri Salhuteru
Fitri Salhuteru (Foto: Instagram)

 

Pebisnis kecantikan dan fashion, Fitri Salhuteru, mengungkap rasa kecewanya terhadap Indonesia Now, salah satu penyelenggara fashion show asal Indonesia di Amerika Serikat. Bahkan, Fitri mengadukan Dina Fatimah, yang akrab disapa Eski,selaku fashion producer Indonesia Now, kepada KJRI New York. Ada apa?

Oleh Gatot Susanto

SAAT dihubungi DutaIndonesia.com, Rabu (11/12/2024), Fitri Salhuteru, mengatakan, bahwa Eski sudah meminta maaf kepadanya. “Seperti biasa, ya minta maaf aja,” katanya. Sementara dari KJRI New York, kata dia, belum ada kabar soal kelanjutan aduannya atas Indonesia Now. “KJRI belum ada,” ujarnya lagi.

Sepertinya Fitri kapok berurusan dengan Indonesia Now yang mengklaim bisa menampilkan desainer Indonesia di
ajang New York Fashion Week. Karena itu, hingga sekarang dia belum berencana tampil kembali dalam fashion show di Amerika Serikat.

“Enggak ada rencana (fashion show di AS, Red.) selama Eski masih belum menunjukkan perubahan,
sebab ada beberapa oknum WNI yang terlibat atau diuntungkan oleh Eski membela dia.Ini susahnya membuat
orang jera,” katanya.

Dia menyarankan agar semua masalah dengan Indonesia Now dilaporkan ke KJRI New York. “Harus di-mention KJRI karena mereka tahu Eski selalu nipu,” katanya.

Seperti diberitakan DutaIndonesia.com sebelumnya, dalam postingan di akun instagramnya, @fitri_salhuteru, Fitri menjelaskan, bahwa dalam slide terakhir dia sudah mengadukan kejadian yang dialaminya dengan Indonesia Now kepada Konjen RI di New York.

“Terima kasih atas waktu dan nasihatnya. Dan sudah kami sampaikan kepada teman-teman designer Indonesia, yang akan mengikuti New York Fashion Week selanjutnya dengan nama Indonesia Now / Saudari Eski di New York sebaiknya hati-hati. Semoga ini menjadi jalan untuk memperbaiki cita-cita para designer Tanah Air yang ingin mengikuti acara New York Fashion Week dan memperbaiki nama Indonesia yang sudah buruk di AMG. Seperti yang kita semua tahu, kiblat dunia fashion itu di New York,” kata Fitri Salhuteru.

Karena ini bukan bidang yang dia fahami, kata dia, Fitri pun berharap semoga teman-teman yang peduli dunia usaha fashion juga ikut peduli. “Satu yang saya sangat respect untuk peduli, dan hormat saya untuk @ivan_gunawan. Gak salah saya sangat mengagumi apa pun usaha yang Beliau geluti. Karena bukan hanya mencari cuan, tetapi Beliau memikirkan kebaikan juga untuk anak bangsa. Khususnya masalah yang terjadi di New York. Semoga ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait,” katanya.

Sebelumnya Indonesia Now mengklaim sebagai group show satu-satunya di Asia Tenggara yang mendapat peluang
menampilkan peragaan busana di New York Fashion Week (NYFW). Indonesia Now pun menawarkan kepada desainer atau pemilik brand fashion di Indonesia untuk tampil di NYFW. Salah satunya yang ikut adalah Fitri Salhuteru. Namun tampaknya Fitri kecewa dengan Indonesia Now.

“Bismillah..Demi Anak Bangsa yang penuh harapan dengan mengikuti ajang New York Fashion Week tidak menjadi
korban saudari Eski, yang selalu menggambarkan seolah show yang diberi nama Indonesia Now berjalan bagus dan
sukses. Perlu saya jelaskan. Sebelum saya memutuskan berangkat (ke New York), sudah ada teman yang
mengingatkan untuk tidak ikut/berangkat ke New York. Tetapi saya merasa, tidak bijak jika hanya mendengar
dari sebelah pihak, karena Eski selalu menjelaskan bahwa dialah yang menjadi korban temen-temen yang berangkat ke New York,” katanya.

Maka Fitri pun mempersiapkan keberangkatan ke New York. Dan itu tidak mudah. Selain waktu dan biaya yang cukup besar, juga mental yang harus disiapkan.

“Sebelum terbang saya pun masih mengajak Eski bicara, agar jangan buat kami kecewa seperti cerita show yang
sudah-sudah, saya berjanji kalau Eski bisa membuktikan cerita dari temen-temen tentang kekacauan show di New
York tidak benar, saya akan perbaiki nama Eski di Indonesia,” katanya.

Namun ternyata apa yang dialami Fitri lebih parah dari teman-teman yang sebelumnya ikut ajang NYFW dengan nama Indonesia Now. “Singkat kata, setelah beberapa hari kita sampai New York, malam sebelum besoknya jadwal show dia berkata “show ga akan terjadi karena dia belum menyelesaikan pembayaran kepada pihak terkait”. Bisa
kalian bayangkan, itu terjadi di detik terakhir kami akan show. Panik, kecewa, sedih jadi satu. Kami semua
membantu Eski agar show tetap berjalan. Sebelum saya speak up ini, saya sudah memberikan waktu untuk Eski
menyelesaikan masalah dia terhadap saya dan semua korban dia. Jangankan menyelesaikan, ada itikad baik untuk
mengabari saja tidak,” katanya.

Dia pun berterima kasih kepada KJRI New York. “Untuk @dwp_kjri_newyork saya ucapkan terima kasih atas waktu
dan diskusinya tentang kejadian show di New York. Dan saya sangat menghormati keputusan Bapak KJRI untuk
melindungi WNI di sana apa pun perbuatannya. Karena selama ini tidak ada aduan resmi dari para korban.

Semoga dengan postingan saya ini, bisa membuat temen-temen di Indonesia lebih waspada untuk mengikuti acara
di New York selama acara yang akan diikuti terkoneksi dengan saudari Eski / AMG. Dan semoga pemerintah juga
peduli dengan masalah ini, tidak membiarkan perbuatan saudara Eski di New York,” katanya.

New York Indonesia Fashion Week

Banyak netizen mendukung Fitri. Termasuk Ivan Gunawan dan desainer lain. Sejumlah komentar juga mengkritik
Eski dan Indonesia Now. Selain itu, ada pula yang mengungkap bahwa Indonesia Now bukan satu-satunya
produser fashion show asal Indonesia yang legal di New York. Sebab ada pula New York Indonesia Fashion yang
dipimpin oleh desainer asal Indonesia yang sudah 30 tahun lebih tinggal dan berkiprah di New York, Vanny
Tousignant.

Sama dengan NYFW, New York Indonesia Fashion Week juga menggelar fashion show setahun dua kali yakni pada
Februari dan September.

“Kami dari NYIFW memiliki legalitas sebagai penyelenggara fashion show di New York. Kami sudah
menampilkan banyak desainer asal Indonesia dan batik-batik wastra Nusantara karya UMKM Indonesia di New
York,” kata Vanny Tousignant. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.