SURABAYA|DutaIndonesia.com – Pengurus Cabang Internasional Nahdlatul Ulama (PCINU) langsung tancap gas menyiapkan perangkat IT yang mumpuni segera setelah mengeluarkan pernyataan sikap sekaligus mengusulkan agar Muktamar NU ke-34 dilaksanakan secara daring sesuai jadwal awal yakni tanggal 24-25 Desember 2021.
Meski belum ditetapkan secara resmi, tapi PCI NU Internasional mendapat sinyal positif dari PBNU maupun Panitia Muktamar saat menyampaikan usulan tersebut. PCI NU berharap usulan waktu pelaksanaan Muktamar sesuai jadwal yang sebelumnya sudah diamanahkan oleh Konbes dan Munas NU ini bisa menghindari perpecahan di tubuh NU.
“Usulan PCI NU ini sudah kami sampaikan (ke PBNU dan Panitia Muktamar, Red.) dan disambut sangat positif. Tapi soal detailnya silakan kontak Prof Nadirsyah Hosen saja,” kata Rais Syuriah PCI NU Belanda, KH Nur Hasyim Subadi, kepada DutaIndonesia.com Kamis 2 Desember 2021 malam.
Muktamar ke-34 NU sendiri akan digelar di Pesantren Darussaadah, di Lingkungan III Dusun Celikah, Kelurahan Seputih Jaya, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah. Hingga sekarang persiapan di lokasi tetap berlangsung.
Ahmad Afnan Anshori, Ketua PCI NU Belanda, menambahkan, bila Muktamar secara luring memang harus koordinasi dengan banyak pihak untuk menentukan tanggal pelaksanaanya tersebut, termasuk dengan Satgas Covid-19, aparat keamanan, dan lain-lain. “Kalau hybrid itu harus. Tapi karena ini daring, tidak harus seperti itu. Muktamar daring ini solusi terbaik bila deadlock,” katanya Kamis malam.
Seperti diketahui sebanyak 31 Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) menyampaikan aspirasinya soal waktu pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, yang belakangan menjadi “polemik yang panas”, setelah pemerintah menetapkan PPKM level 3 di seluruh Indonesia pada tanggal bersamaan dengan muktamar tersebut.
Adanya PPKM Level 3 mengakibatkan muktamar harus dimajukan tanggal 17 Desember 2021 atau ditunda sampai 31 Januari 2022. Tarik-menarik, kubu-kubuan, di antara kandidat calon ketua umum, membuat suasana di kalangan Nahdliyyin memanas bahkan hingga akar rumput. Hal ini tentu tidak sehat, sehingga harus ada jalan tengah win-win solution.
Untuk itu, para kader NU sedunia mengusulkan penyelenggaraan forum tertinggi di organisasi NU ini tetap digelar pada 24-25 Desember 2021 sesuai amanah Konbes-Munas NU. Namun, karena berada pada waktu berlakunya kebijakan PPKM level 3 di seluruh Indonesia terkait libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), maka dilaksanakan dengan daring.
“Ini mencari solusi, ikhtiar untuk NU tetap bersatu,” tutur Prof Nadirsyah Hosen, Perwakilan Benua Australia, dalam keterangannya seperti dikutip dari ngopibareng.id.
Segera setelah itu, PCI NU pun langsung menggelar rapat. Muhlashon Jalaluddin, Rais Syuriah PCINU Mesir, seusai memimpin rapat Bersama Tim IT PCINU Internasional, Rabu 1 Desember 2021, mengatakan, bahwa pihaknya telah siap dengan konsep penyelenggaraan Muktamar secara daring tersebut.