NEW JERSEY|DutaIndonesia.com – Founder dan produser New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) Vanny Tousignant bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran hutan di Negara Bagian Wharton, New Jersey, Amerika Serikat. Kebakaran hutan terbesar setelah kebakaran tahun 2019 dan 2007 ini diduga dipicu oleh orang-orang camping tanpa izin yang menyalakan api.
“Lokasi kebakaran hutan itu lumayan jauh tapi kalau nyetir sekitar 30 menit dari Rumah Singgah New Jersey. Arahnya berseberangan dengan Burlington County di mana lokasi rumah singgah berada. Ya, benar, kebakaran diperkirakan karena ada yang camping tanpa izin, sehingga mengakibatkan kebakaran hutan pinus sebesar 15.000 hektare dan terkena dampak 4 wilayah township. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa,” kata Vanny yang sudah lama tinggal di Kota New York kepada DutaIndonesia.com, Jumat (23/6/2022).

Rumah singgah yang dimaksudkan Vanny adalah Rumah Singgah Indonesia Boutique and Art di New Jersey, Amerika Serikat, yang diresmikan pada 10 Oktober 2021 lalu. Rumah singgah ini milik Vanny Tousignant.
Kehadiran rumah singgah ini disambut positif kalangan diaspora Indonesia di Amerika, para UMKM di Indonesia khususnya batik, dan warga setempat. Selain sebagai ajang promosi produk UMKM Indonesia, Rumah Singgah Indonesia Boutique and Art di New Jersey juga memberikan pendidikan dan pelatihan seni budaya dan semacam kegiatan kepramukaan bagi anak-anak.
Lokasinya yang banyak ditumbuhi pohon yang asri mirip hutan cocok untuk berbagai kegiatan untuk anak-anak.

Dalam musibah kebakaran hutan kali ini banyak orang yang camping dievakuasi.
“Betul 50 orang dievakuasi yaitu mereka yang camping di area sekeliling tempat kebakaran dan para pengunjung Taman di daerah sekitar kebakaran,” kata Vanny.
Hingga sekarang petugas pemadam kebakaran masih siaga. “Sekarang pun sekitar 75 orang pemadam kebakaran masih tetap berjaga di daerah sekitar park yang terbakar,” ujarnya.
Seperti diberitakan DutaIndonesia.com sebelumnya, kebakaran hutan yang sangat besar melanda kawasan hutan di Negara Bagian Wharton, New Jersey, Amerika Serikat. Kebakaran hutan yang terjadi saat ini adalah yang terbesar di New Jersey sejak kebakaran Spring Hill di Penn State Forest di Burlington County di mana api membakar lebih dari 11.000 hektare pada musim semi tahun 2019 lalu.
Selain itu kebakaran hutan besar pernah pula terjadi tahun 2007 yang menghabiskan 17.000 hektare hutan di selatan Ocean dan Burlington. Saat itu ribuan penduduk terpaksa mengungsi.
“Tadi pagi saya kerja, bau kayu kayu yang terbakar sangat menyengat. Jarak tempat kerja saya cukup jauh dari tempat kebakaran sekitar 60 km, tapi baunya sangat terasa di sini,” kata Yulia Giacalone, arek Kepanjen Kab. Malang yang sekarang tinggal di New Jersey, Amerika Serikat, Kamis (23/6/2022) pagi WIB. Yulia saat ini bekerja di kantor pos setempat.
Petugas pemadam kebakaran terus berupaya memadamkan kebakaran yang melanda 13.000 hektare lebih kawasan hutan di selatan New Jersey, Amerika Serikat. Bila tidak segera diatasi, si jago merah diperkirakan bisa melahap hutan seluas 15 ribu hektare.
“Kita bisa melihat kebakaran hutan terbesar di New Jersey dalam 15 tahun,” kata Komisaris Departemen Perlindungan Lingkungan negara bagian Shawn LaTourette kepada media setempat.
Menurut otoritas setempat, api mulai menyebar pada Minggu (19/6/2022) waktu setempat, dan cepat menjalar akibat udara yang kering dan angin kencang di wilayah tersebut.
Akibat kebakaran ini kualitas udara di sekitar wilayah terdampak asap tebal. Warga terganggu dengan asap serta bau asap yang menyengat. Belum ada korban jiwa serta harta benda yang dilaporkan oleh warga sekitar. Sementara penyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki.
“Kebakaran terjadi sejak Minggu kemarin sampai sekarang. Kabarnya sekarang sudah mulai bisa diatasi. Sekarang Route 206 dan 542 sudah dibuka kembali setelah 90% api sudah terkendali,” kata Yulia yang juga bergabung dalam tim kerja di New York Indonesia Fashion Week pimpinan Vanny Tousignant ini.
Dinas Pemadam Kebakaran Hutan New Jersey mengatakan tim pemadam kebakaran dikerahkan sepanjang hari untuk membantu mengatasi kobaran api di Pine Barrens, yang berkobar hingga Washington, Shamong, Hammonton, dan Mullica di South Jersey.
Lahan yang terbakar meningkat menjadi 13.000 hektare pada Rabu. “Lokasi kebakaran ini sekitar 10 km dari rumah saya tapi kami semua aman, hanya bau kayu bakar menyengat dan asap tipis saja,” kata Yulia.
Kepala Dinas Kebakaran Hutan NJ, Greg McLaughlin, pada konferensi pers Senin sore membenarkan api bisa menghabiskan sebanyak 15.000 hektare sebelum sepenuhnya terkendali.
Tidak ada yang terluka, meskipun 50 orang yang bukan penduduk telah dievakuasi dari daerah tersebut. Dua jalan sempat ditutup, yakni Route 206 dari Chew Road ke Atsion Road dan Route 542 dari Green Bank Road ke Columbia Road. Namun sekarang sudah dibuka lagi.
“Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, meskipun penyebab alami telah dikesampingkan,” kata para pejabat setempat.
Gubernur Phil Murphy mengatakan tampaknya “tidak ada ancaman terhadap nyawa atau properti pribadi.”
Namun delapan belas bangunan terancam; enam properti berada dalam bahaya. Untuk itu relawan pemadam kebakaran dari wilayah Atlantik, Burlington dan Samudra melindungi gedung-gedung itu.
Kawasan Batsto dan semua jalur hiking dan sepeda gunung ditutup untuk pengunjung. Perkemahan Sungai Mullica, Jalur Sungai Mullica dan peluncuran perahu di sepanjang Sungai Mullica ditutup dari Area Rekreasi Atsion ke kawasan Batsto. Begitu pula Pinelands Adventures telah menangguhkan perjalanan kayak dan kano.
Menurut departemen taman negara bagian setempat, Wharton adalah lahan hutan terbesar di negara bagian dalam Sistem Taman Negara Bagian New Jersey, menempati 122.800 hektare hutan pinus, padang rumput, danau dan sungai di dalam Cagar Alam Pinelands di Burlington dan Atlantik.
Murphy pada hari Senin memuji “pekerjaan heroik” yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran negara bagian, serta responden kabupaten dan lokal, yang berjibaku menjinakkan kobaran api.
“Inilah dunia tempat kita berada, dengan adanya perubahan iklim,” kata Murphy selama acara televisi regulernya di News 12 New Jersey. “Ini berubah dari 2.000 hektare menjadi 11.000 hektare dalam waktu yang sangat singkat,” katanya menggambarkan bagaimana api cepat menjalar ke kawasan hutan. Bahkan kini sudah 13 ribu hektare hutan terbakar. (gas)