Felly Krisnawati Hayes tidak menyangka sekarang hidup di sebuah desa nun jauh di Australia. Perempuan asal Blulukan Colomadu Solo, Jawa Tengah, ini sekarang tinggal bersama suami bulenya yang bernama Andrew Hayes dan dua anaknya, Alisha serta Olivia, di Wodonga, Victoria, Australia.
Oleh Gatot Susanto
FELLY KRISNAWATI yang melanglang busana ke negeri Kanguru pada Januari 2014 silam, melanjutkan cerita duka bersuami orang bule.
Pertama, makannya mahal. Para bule tidak bisa makan nasi setiap hari karena mereka bukan rice eater. Jadi misalnya hidup di Indonesia pasti bakal sangat boros.
“Dulu saya di Solo seminggu habis Rp 4 juta makan bersama suami bule. Lalu mereka pemakan daging banget. Jadi kalau kita masak daging itu minimal sekilo buat sekali makan keluarga. Dan mereka itu gak bisa masak pagi buat makan seharian. Itu gak berlaku buat mereka.”
“Mereka itu makannya ya pagi sereal atau roti toasted pakai telur. Lalu siang sandwich, burger, pie, mie atau apalah yang ringan-ringan tapi mahal. Selanjutnya malam, nah kalau malam ini mereka baru makan besar semacam steak, snitzel, chicken kiev atau spageti dkk gitu. Nah kalau makan steak itu memang benar-benar steak yang sekali makan minimal satu orang habis Rp 200-300 ribu itu mas,” katanya.
Karena itu, jangan berharap para suami bule mau dikasih makan sayur asem lauk tempe tahu. “Pasti tidak mau. Huhuhu memang sedih kan?” ujarnya.
Kedua, soal bahasa. Bila bulenya dari negara yang memang berbahasa Inggris, lebih enak sebab mereka jelas bisa bahasa Inggris. Sebab banyak juga bule dari Prancis, Jerman atau Turki, yang belum tentu bahasa Inggrisnya lancar.
“Jadi kalau kita mau berantem, suka pusing mikir bahasanya. Pusing milih kata-kata yang tepat. Saya aja sama suami kalau saya lagi ngambek suka males mikir grammar (tata bahasa)-nya. Jadi kelamaan mikir grammar eh marahnya udah lupa hahaha. Marahnya hilang sendiri,” katanya.