Surabaya Lockdown, Pengendara Sempat Bobol Pintu Parkir CITO

oleh

Pintu masuk kota Surabaya sendiri sebelumnya baru saja dibuka setelah kondisi pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan dan sekitarnya sedikit melandai, tapi setelah gelombang kedua menggelegak lagi, tampaknya aparat keamanan harus kembali menutupnya. Bahkan, ditutup total sampai mobilitas masyarakat benar-benar berkurang.

Penutupan jalan dilakukan sejak Rabu pagi tanpa sosialisasi terlebih dahulu sehingga banyak pengendara terjebak kemacetan. Sebelumnya, di titik penyekatan depan mal CITO itu, petugas hanya memeriksa kendaraan yang berpelat nomor polisi selain L (Surabaya) dan W (Sidoarjo dan Gresik) saja. Namun, kali ini kendaraan pelat L dan W pun dilarang masuk ke Surabaya. Bahkan, pengendara yang ber-KTP Surabaya namun tinggal di Sidoarjo juga tidak bisa masuk. Akibatnya, banyak pengendara yang kesal lalu putar balik. Sebagian menunggu lama namun akhirnya putar arah dengan perasaan dongkol.

Meski demikian ada pula yang berputar balik dan mencari jalur tikus. Di sekitar Bundaran Waru, setidaknya ada satu jalur tikus yang dilewati pengendara, yakni berputar balik ke arah Mojokerto, di dekat Bundaran Waru ke kiri dan melewati jalan perkampungan, kemudian ke kiri masuk di bawah jembatan dan lurus melewati belakang CITU. Itulah jalur yang dipilih semua orang pada Rabu sore hingga memicu kemacetan tadi.

Salah seorang pengendara motor berpelat nomor L, Rohman, mengaku sangat kecewa dengan adanya penutupan jalan secara mendadak itu. “Ya, kecewa, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya,” ujarnya.

Senada dengan Rohman, Alan warga Surabaya yang berdomisili di Waru, Sidoarjo, juga mengaku geram dengan adanya penutupan jalan ini. Dia yang mengaku hendak berangkat bekerja jadi bingung menuju tempatnya bekerja.

“Seharusnya yang ditertibkan itu kantornya bukan jalannya. Kalau kantor libur pasti tidak akan ada orang yang keluyuran di jalan seperti ini,” ucapnya.