Tak Ada Korban WNI di Banjir Jerman, KJRI Frankfurt Kirim Bantuan

oleh
KJRI Frankfurt mengirim bantuan untuk WNI yang terdampak banjir Jerman.

FRANKFURT | DutaIndonesia.com – Banjir yang melanda Jerman barat dan Belgia membuat banyak orang prihatin. Jumlah korban tewas di Jerman dan Belgia melebihi 190 orang dan puluhan orang lain masih dinyatakan hilang. Hingga hari ini tidak ada korban WNI.

Namun demikian KJRI Frankfurt terus memantau perkembangan bencana banjir yang terjadi di sejumlah area di negara bagian Rheinland-Pfalz, Nordrhein-Westfalen dan Bayern, terutama untuk memberikan bantuan bagi para WNI yang terdampak banjir tersebut.

Hingga saat ini, tidak terdapat laporan WNI yang meninggal dunia. Teridentifikasi 12 keluarga WNI yang rumahnya terdampak bencana banjir di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Erfstadt dan Wuppertal, 10 di antaranya telah mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Semua dalam kondisi aman, sehat dan memiliki cukup persediaan logistik.

KJRI Frankfurt telah menyampaikan bantuan logistik kepada keluarga WNI terdampak melalui salah satu rumah WNI di Siegburg yang saat ini menjadi tempat pengungsian sementara 4 keluarga WNI asal Bad Neuenahr-Ahrweiler itu.

Indonesia melalui KJRI Frankfurt juga turut menyampaikan simpati dan berbelasungkawa yang mendalam sehubungan dengan adanya korban jiwa yang sudah mencapai lebih dari 150 orang, serta ratusan korban luka-luka, dan ratusan korban lainnya yang masih belum ditemukan.

Indonesia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama organisasi masyarakat Indonesia di wilayah kerja KJRI Frankfurt untuk membantu para WNI yang terdampak dan masyarakat lainnya di Jerman.

Sementara itu Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia sangat ngeri dengan kehancuran akibat banjir di Jerman barat, sementara jumlah korban tewas di Jerman dan Belgia melebihi 190, dengan puluhan orang masih hilang.

Pemimpin veteran itu mengatakan, seperti dilansir kantor berita AFP, bahwa dunia harus meningkatkan upaya untuk mengatasi krisis iklim, karena pemanasan global menyebabkan cuaca ekstrem lebih sering terjadi. “Kita harus melakukannya segera,” katanya. “Kita harus cepat dalam perang melawan perubahan iklim,” katanya lagi.

Merkel berjalan kaki meninjau desa Schuld di negara bagian Rhineland-Palatinate, satu dari dua kawasan yang paling parah terdampak banjir di Jerman barat.

Dia mendengarkan penuturan warga di mana sungai Ahr meluap, menyapu rumah-rumah dan menyisakan tumpukan kotoran di jalan-jalan. Merkel, yang akan pensiun dari politik setelah pemilu September, menggambarkan kerusakan itu sebagai sesuatu yang “tak terbayangkan” dan berjanji akan memberikan bantuan segera untuk pembangunan kembali daerah yang hancur itu.

“Mengejutkan — tidak ada bahasa Jerman yang dapat menggambarkan kehancuran yang terjadi,” katanya. Polisi mengatakan sedikitnya 160 orang telah tewas sejak Rabu (14/7) dalam banjir Jerman yang paling buruk dalam sejarah ini. (AFP/wis)

No More Posts Available.

No more pages to load.