Webinar Internasional PCI Muslimat NU Jepang & PCI Muslimat NU Jerman: Penguatan Pendidikan Aswaja pada Anak Usia Dini untuk Menghindari Perundungan

oleh

Oleh: Anggita Aninditya P. P. (Ketua I PCI Muslimat NU Jepang)

PENDIDIKAN merupakan investasi utama yang dapat diberikan kepada anak sejak usia dini. Sebagai orang tua, tentu kita perlu memperhatikan pendidikan pada masa emas pertumbuhan anak ini.

Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) merupakan perilaku Nabi Muhammad yang disunnahkan untuk dikerjakan, sehingga pendidikan aswaja dapat diterapkan sejak usia dini agar terbentuk karakter aswaja yang dapat menjadi benteng mental yang kuat seperti perilaku /akhlak Nabi Muhammad SAW.

Saat ini ramai menjadi pembicaraan di masyarakat kasus perundungan yang dilakukan anak terhadap anak maupun orang dewasa terhadap anak, di mana perilaku itu jauh dari akhlak yang dicontohkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Bahkan kasus perundungan (bullying) yang masih menjadi polemik di masyarakat, semakin menakutkan saja mengingat dampaknya bukan hanya bagi kesehatan fisik tapi juga mental anak-anak kita.

Per tahun 2021, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat terdapat 2.982 kasus perundungan dan 1.138 kasus di antaranya terjadi pada anak-anak. Jumlah yang membuat kita semua prihatin.

Maka dari itu, Muslimat NU Jepang dan Jerman sebagai perpanjangan tangan dari Nahdlatul Ulama yang ada di penjuru dunia selain memiliki model berpikir moderat (wasathiyyah) dan perhatian atau antisipatif (ihtiyath) dalam beribadah, diharapkan turut pula andil dalam mengambil langkah konkret untuk melaksanakan kegiatan pendidikan karakter aswaja sejak anak usia dini.

Sehingga berdampak pada pembentukan karakter mental yang kuat dan tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan yang dapat merugikan dirinya sendiri. Karakter yang membuat anak bisa mencegah dirinya agar tidak menjadi pelaku perundungan sekaligus tangguh bila menghadapi ancaman perundungan dari anak lain.

Kegiatan ini diharapkan mampu menjembatani peran orang tua, guru, pemerintah, para ahli, praktisi, serta semua pihak yang akan menjadi benteng terdepan dalam penerapan pendidikan aswaja. Hal itulah yang menjadi harapan dalam Webinar Internasional PCI Muslimat NU Jepang & PCI Muslimat NU Jerman: Penguatan Pendidikan Aswaja pada Anak Usia Dini untuk Menghindari Perundungan yang digelar Minggu, 30 Oktober 2022.

Adapun para pengisi webinar ini yaitu:

  1. Hj. Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur dan Ketua Umum PP Muslimat NU (Keynote Speaker)
  2. Prof. Dr. Sri Mulyati, MA, Ketua I PP Muslimat NU
    3 Dr. R. Yani’ah Wardani, M.A, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua VI PP Muslimat NU (Narasumber 1)
  3. Intan P. Hertyas, S.Psi., M.Si, DWP KBRI Tokyo dan Neurocogplast (Narasumber 2)
  4. Putri Ramadhani Jumadi, Fachhocschule Bielefield University, PCI Muslimat NU Jerman (Narasumber 3)

Turut hadir pula dalam acara itu Dra. Nuning Akhmadi, M. Sc. (Ketua DWP KBRI Tokyo dan Dewan Penasehat PCI Muslimat NU Jepang), Hj. Yenny Wahid (Ketua V PP Muslimat NU), Dra. Hj. Nur Hayati Said Agil Siradj, MA. (Ketua II PP Muslimat NU, Pembina PCI Muslimat NU), Prof. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc. P.hD (Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo).

Sehingga, dengan kerjasama penguatan pendidikan aswaja sejak dini mampu meningkatkan rasa empati, menghormati, sopan santun, terhadap orang di lingkungan sekitar yang juga membekali anak agar kuat dan sehat mental sejak dini.

Selain itu, diharapkan juga adanya evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia yang lebih baik lagi. Seperti saran dari peserta YPM Probolinggo di akhir acara, “Sekedar usul. Format kurikulum keaswajaan bagi PAUD harus sudah konkret tersusun menjadi program Yayasan Pendidikan Muslimat dan lembaga yang dinaungi pesantren-pesantren NU.”

“Dengan terlaksananya webinar ini, saya mewakili seluruh panitia yang bertugas ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas doa, perhatian, dukungan, dan kerjasama dari semua pihak terutama pengurus di Pusat, Jepang, dan Jerman. Alhamdulillah tantangan menyesuaikan waktu beda negara serta komunikasi dan koordinasi tim jarak jauh, dapat diatasi. Kami juga berharap agar PCI Muslimat NU dapat berkolaborasi lagi ke depannya demi meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak dan ilmu parenting yang sesuai dengan nilai-nilai aswaja,” ujar Anggita Aninditya selaku Ketua I PCI Muslimat NU Jepang, yang pada saat webinar berlangsung juga turut bertugas mendokumentasikan acara Maulidan NU di Toyota, Jepang. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.