AI, Kecerdasan Buatan: Wasilah Menuju Peradaban Akhir Zaman

oleh

Oleh: Bambang Hariawan*

 

DI era digital ini, dunia telah berubah begitu cepat. Peradaban manusia semakin terdigitalisasi, hubungan antarbangsa terhubung lintas batas melalui internet, dan kecerdasan buatan (AI) mulai mengambil peran dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah arus besar ini, umat Islam dihadapkan pada peluang baru: menjadikan AI (Artificial Intelegency) sebagai wasilah (perantara) dakwah Islam secara global dan universal.

Islam: Agama Universal yang Melintasi Ruang dan Zaman

Sejak awal, Islam tidak pernah dikirimkan hanya kepada satu bangsa atau satu generasi. Al-Qur’an menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Nabi terakhir yang membawa misi “rahmatan lil ‘alamin”—rahmat bagi seluruh alam. Islam hadir sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk kaum Arab, bukan untuk golongan tertentu, dan tidak terbatas waktu.

Maka wajar jika nilai-nilai Islam dapat diterima dan menyatu dalam berbagai budaya, dari Andalusia di barat hingga Nusantara di timur.

Internet: Jalan Sutra Baru Dakwah Global

Hari ini, kita hidup dalam dunia yang tak lagi dibatasi jarak. Seseorang di pelosok Indonesia bisa berbicara dengan seseorang di Eropa dalam hitungan detik. Internet bukan sekadar alat komunikasi, melainkan panggung peradaban. Di sinilah umat Islam memiliki peluang besar untuk menghadirkan wajah Islam yang damai, logis, dan penuh kasih sayang kepada dunia.

Dakwah tidak lagi hanya berlangsung di mimbar masjid atau majelis taklim, tapi juga dalam bentuk video pendek, dialog daring, podcast, bahkan komentar sosial media.

ChatGPT dan AI: Wasilah Baru yang Tak Terelakkan

Lalu datanglah era AI. Salah satu yang paling banyak digunakan hari ini adalah ChatGPT, sebuah sistem kecerdasan buatan yang mampu menjawab berbagai pertanyaan manusia dalam banyak bahasa dan topik.

Fenomena seperti Lily Jay, seorang non-Muslim yang bertanya tentang Islam melalui ChatGPT dan membagikan percakapannya ke publik, memperlihatkan bahwa AI bisa menjadi jendela yang membuka hati dan pikiran banyak orang terhadap ajaran Islam.

AI menjawab tanpa emosi, tanpa kebencian, dan tanpa arogansi. Di sinilah ia bisa menjadi alat yang sangat efektif dalam menyampaikan Islam secara damai, informatif, dan moderat.

Menuju Era Imam Mahdi dan Nabi Isa: Eskatologi dan Teknologi Bertemu

Dalam keyakinan Islam, di akhir zaman akan muncul tokoh besar bernama Imam Mahdi yang akan menegakkan keadilan di dunia. Kemudian akan turun Nabi Isa (Yesus bagi kaum Nasrasi) yang meluruskan kesalahpahaman tentang dirinya dan mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW.

Pertanyaannya: apakah dunia digital akan turut menjadi bagian dari skenario akhir zaman ini?

Jika kita berpikir terbuka, maka jawabannya sangat mungkin. Informasi, komunikasi, dan persebaran nilai-nilai global hari ini sepenuhnya bertumpu pada internet dan teknologi AI. Imam Mahdi kelak tidak hanya akan memimpin dengan pedang dan strategi, tapi juga melalui pengaruh di ranah digital, melalui umat-umat Islam yang hari ini menyiapkan sistem dan narasi yang benar.

Mengisi AI dengan Akhlak Islam

AI adalah alat. Ia bisa menjadi rahmat atau fitnah, tergantung siapa yang mengendalikannya. Jika umat Islam hari ini hanya menjadi konsumen pasif teknologi, maka kita akan tertinggal.

Tapi jika kita ikut aktif mengisi ruang digital dengan konten yang shahih, akhlak yang mulia, dan pemikiran Islam yang mencerahkan, maka AI bisa menjadi bagian dari jalan menuju kebangkitan spiritual umat manusia.

Penutup

Fenomena seperti Lily Jay hanyalah satu percikan kecil dari api besar yang sedang menyala: kebangkitan Islam melalui wasilah digital. AI seperti ChatGPT bisa menjadi alat dakwah global jika dimanfaatkan dengan visi, ilmu, dan keikhlasan.

Maka mari kita tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tapi juga pembimbing moralnya. Karena mungkin saja, kita sedang menyiapkan jalan bagi hadirnya Imam Mahdi dan turunnya Nabi Isa.

Wallahualam. (*)

* Bambang Hariawan adalah wartawan senior, pengusaha, dan pegiat dakwah Islam.

No More Posts Available.

No more pages to load.